Dia, Rifki Ardiansyah Arrosyid yang menyumbang medali perunggu usai bertanding melawan wakil dari Vietnam yang meraih emas. Ia turun di kumite putra kelas -60 kilogram. Sedangkan Sementara, perunggu diraih Laos.
Wakil Indonesia lain meriah perunggu melalui Emilia, Nurul, dan Dian yang turun di kata beregu putri. Untuk medali emas diraih Vietnam, dan perak menjadi milik Malaysia. Wajah sumringah pun tampak dari kontingen Indonesia pada upacara penghormatan pemenang.
Pelatih Karate, Abdullah Kadir bersyukur atas raihan yang diraih para karateka. Menurutnya, anak asuhnya sudah berjuang maksimal. Namun, dia juga sedikit kecewa karena harusnya Rifki bisa meraih medali emas.
"Sebenarnya meleset satu, harusnya Rifki bisa dapat emas, tapi kalah dan dapat perak. Begitu pun kita bersyukur. Itu harus kita terima dengan lapang dada, cukup puas," kata Kadir dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2019).
Dia menuturkan bahwa masih akan ada 4 kelas karate yang akan bertanding. Kadir optimis karateka Indonesia bisa mengantongi emas di laga selanjutnya.
"Besok masih ada empat kelas pertandingan, artinya ada peluang untuk kita meraih emas. Besok yang bertanding adalah andalan kita semua. Makanya kita optimis bisa dapat medali emas besok," ujarnya.
Hasil pertandingan di SEA Games menjadi pelajaran penting bagi tim karate Indonesia. Kadir bilang, pihaknya akan terus melakukan latihan dan kerja keras. Evaluasi pertandingan juga menjadi catatan dia untuk bisa dibenahi.
"Tentu ada evaluasi nanti ya, ini bertujuan untuk mempersiapkan tim semakin solid. Untuk besok, kami mohon dukungan dan doanya agar bisa meraih hasil terbaik, semoga besok bisa dapat emas," dia menjelaskan.
Sejauh ini, Indonesia sudah mengumpulkan 66 medali emas, 62 perak, dan 79 perunggu. Hasil ini membuat tim merah putih bertengger di urutan kedua klasemen sementara SEA Games 2019. Untuk di urutan pertama, tuan rumah Filipina masih berada diposisi teratas. Sedangkan di urutan ketiga adalah Vietnam.
(akn/ega)