Menyongsong Olimpiade Tokyo yang dimulai 24 Juli sampai 9 Agustus, sejumlah cabang olahraga mengajukan proposal pelatnas 2020 kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Di antaranya, angkat besi, panahan, dan balap sepeda. Angka yang diajukan pun beragam.
Para pengurus cabor itu berharap anggaran secepatnya cair atau paling lambat Januari. Sebab, jika terlambat akan mempengaruhi program pelatnas Olimpiade yang mereka lakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh, pelatnas cabor SEA Games yang seharusnya terlaksana sejak Januari 2019, selepas Asian Games, mandek hanya karena dana belum cair. Sampai akhirnya ikut mempengaruhi telatnya uang saku yang diterima atlet.
Amali merespons permintaan itu dengan menjamin anggaran bakal cair tepat waktu. Hanya, dia memberi syarat.
"Tidak (telat). Ini asal memenuhi syarat, laporan pertanggungjawabannya sudah beres. Kami tak mau menanggung, nanti kena Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)," kata Amali di media center Kemenpora, Senin (23/12/2019).
"Kalau cabor sudah oke, saya jamin iya (anggaran cair Januari). Sekarang di sini tidak ada yang berani main-main (soal anggaran)," dia menjelaskan.
Lagipula untuk mencairkan anggaran pelatnas ada tahapan yang harus dilakukan pengurus cabor. Setelah pengajuan proposal, cabor juga harus melakukan Momerandum of Understanding (MoU) dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
"(Maka itu) hal-hal seperti ini kan harus ada MoU. Jika tidak bahaya, bisa jadi temuan BPK," ujar dia.
(mcy/fem)