Jakarta - Olahraga nasional mencatatkan dinamika naik turun sepanjang 2019.
Hendra Setiawan, Lalu Muhammad Zohri,
Aries Susanti Rahayu, dan Windy Cantika Aisah sebagian atlet yang bikin catatan spesial tahun ini.
Tahun ini menjadi periode roller coaster bagi klub basket Stapac Jakarta. Merayakan gelar juara Indonesian Basketball League (IBL) di bulan Maret, Stapac malah harus memutuskan untuk absen dari liga di musim berikutnya menjelang akhir tahun.
Selain itu, sejumlah atlet menciptakan sejarah sebagai pemain terbaik di cabang olahraga masing-masing, baik di liga domestik ataupun ajang internasional. Di antaranya, dari bulutangkis, panjat tebing, angkat besi, dan voli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rangkuman perjalanan olahraga nasional sepanjang 2019: 1. Superliga Badminton: PB Djarum dan Mutiara Bandung Juara PB Djarum menjadi juara usai mengalahkan Musica Trinity 3-1 pada final di GOR Sabuga, Bandung, 24 Februari 2019. Di final itu, tiga poin Djarum disumbangkan oleh Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Shesar Hiren Rhustavito, dan Akbar Bintang Cahyono/Berry Angriawan. Djarum kehilangan poin dari Ihsan Maulana Mustofa yang dikalahkan Anthony Sinisuka Ginting.
Sementara itu, gelar juara putri menjadi milik Mutiara Bandung. Mereka mengalahkan PB Jaya Raya Jakarta 3-0. Mutiara mendapatkan poin itu dari Cheung Ngan Yi, Maretha Dea Giovani/Yulfira Barkah, dan Hanna Ramadini.
2. Stapac juara IBL, Stapac Hilang dari IBL Kaleb Ramot Gemilang (kiri) bersama Stapac saat melawan NSH. (dok. IBL) |
Stapac mengungguli Satria Muda 2-0 dalam final
best of three usai memenangi laga kedua di akhir Maret. Tapi, Stapac juga memutuskan untuk membubarkan klub setelah tak memiliki pemain untuk tampil di IBL 2020. Sebagian pemain pensiun, sebagian harus bergabung Timnas yang menjelma sebagai kontestan IBL 2020.
Dari ajang itu, Stapac juga mengantarkan pemainnya, Kaleb Ramot Gemilang, sebagai pemain terbaik (MVP).
3. Merpati Bali Juara Srikandi Cup, Yuni Anggraeni MVPSrikandi Cup usai pada April dengan Merpati Bali keluar sebagai juara. Mereka menyegel gelar juara usai mengalahkan Sahabat Semarang 66-45 GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo, Yogyakarta pada 27 April.
Dari Srikandi Cup 2019, Yuni didapuk sebagai pemain terbaik atau MVP. Yuni sekaligus menjadi pemain yang mencetak lebih dari 1000 poin dalam semusim.
4. Samator Surabaya dan Popsivo Juara ProligaSamator merajai persaingan putra. Mereka merengkuh gelar juara usai mengalahkan Jakarta BNI 46. Rendy Tamamilang menjadi pemain terbaik Proliga tahun ini.
Sementara itu, gelar juara putri disabet oleh Jakarta PGN Popsivo Polwan usai mengandaskan juara bertahan, Jakarta Pertamina Energi, di babak final. Predikat terbaik putri menjadi milik Aprilia Manganang.
5. Voli Putra Raih Emas SEA Games Setelah 1 DekadeVoli putra berhasil meraih medali emas SEA Games untuk kali pertama sejak satu dekade. Sebelumnya, medali emas selalu menjadi milik Thailand.
Emas itu direbut Timnas voli putra usai mengalahkan tuan rumah Filipina. I Putu Randu Wahyu Pradana menjadi pemain Indonesia yang disorot karena bertingkah tengil di setiap pertandingan.
6. Hendra Juara Dunia Bulutangkis TertuaHendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi juara dunia bulutangkis di Basel. Itu menjadi koleksi keempat untuk Hendra dan ketiga bagi Ahsan.
Spesialnya, Hendra tercatat sebagai juara dunia bulutangkis tertua sepanjang sejarah. Mereka menyegel gelar juara dunia usai mengalahkan usai mengalahkan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di final lewat permainan tiga gim 25-23, 9-21, dan 21-15 pada 25 Agustus.
7. Zohri Lolos Olimpiade 2020, Eni Pelatih Terbaik AsiaDuet atlet dan pelatih atletik, Lalu Muhammad Zohri dan Eni Nuraeni, mencatatkan hasil sip tahun ini. Zohri mengamankan tiket Olimpiade 2020 Tokyo, sedangkan Eni diganjar predikat pelatih terbaik Asia.
Zohri menggenggam tiket Olimpiade 2020 itu saat tampil pada lari 100 meter putra di Seiko Grand Prix, Jepang pada 19 Mei. Zohri finis ketiga dengan catatan waktu 10,03 detik. Catatan waktu tersebut telah melewati limit Olimpiade 2020 10,05 detik.
8. Aries Susanti Rahayu Memanjat Kurang dari 7 Detik Atlet panjat tebing, Aries Susanti Rahayu, membuat geger dunia saat tampil di seri kesebelas IFSC World Cup 2019 di Xiamen, China pada 19 Oktober. Aries sukses menjadi juara dunia sekaligus sukses memecahkan rekor dunia panjat tebing di nomor speed dalam waktu 6,995 detik.
Dengan kecepatan itu, Aries menjadi perempuan pertama dalam sejarah yang berhasil menyelesaikan lintasan speed di bawah waktu 7 detik. Di babak final dia mengalahkan Yi Lingsong yang mencatatkan waktu 9,032 detik.
9. Windy Cantika Aisah Pecah Rekor, Pecah Rekor, Pecah Rekor Windy Cantika Aisah meraih emas sekaligus mencetak rekor baru lagi di kelasnya. (Grandyos Zafna/detikSport) |
Atlet
angkat besi putri,
Windy Cantika Aisah, terus-menerus mencetak rekor dunia remaja di tahun ini. Angkatan terbaik dibuat lifter 17 tahun itu di SEA Games 2019 Filipina.
Windy membuat total angkatan 190 kg dengan snatch 86 kg dan clean and jerk 104 kg. dia sekaligus mempertajam rekor dunia junior miliknya sendiri yang dibuat di Kejuaraan Asia Junior dan Remaja di Pyongyang, Korea Utara, pada 22 Oktober 2019.
Saat tampil di Pyongyang, Cindy berhasil membuat angkatan 84 kg pada nomor snatch. Dengan angka itu, dia memecahkan rekor milik lifter asal Belgia, Nina Sterckx, (83 kg). Sterckx menciptakan rekor tersebut pada European Junior Championships 2019 di Bucharest, Rumania.
10. Timnas Polo Air Hancurkan Hegemoni Singapura Timnas Polo Air mendobrak hegemoni Singapura di SEA Games 2019. (Grandyos Zafna/detikSport) |
Timnas Polo Air Indonesia membuat sejarah di SEA Games 2019 Filipina. Menjadi penyumbang emas pertama untuk Kontingen Indonesia, Timnas Polo Air sekaligus meruntuhkan dominasi Singapura yang selalu menguasai medali emas sejak 54 tahun silam.
11. Pemerintah Naikkan Bonus SEA Games Indonesia gagal memenuhi target dua besar SEA Games 2019 dengan finis di urutan keempat. Kontingen Merah Putih mengumpulkan 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu.
Kendati gagal memenuhi target, pemerintah menaikkan bonus kepada atlet dan pelatih peraih medali. Di nomor perorangan, peraih emas diganjar Rp 500 juta, perak Rp 300 juta, dan perunggu Rp 150 juta.
Simak Video "Video: Alasan Hendra Setiawan Gantung Raket Usai Indonesia Masters 2025"
[Gambas:Video 20detik]