Emilia menjadi salah satu andalan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) untuk lolos kualifikasi Olimpiade tahun ini. Sebelumnya, sprinter Lalu Muhammad Zohri sudah mengamankan satu tiket Olimpiade melalui catatan waktunya 10,05 detik di nomor 100 meter putra di Seiko Golden Grand Prix, Jepang, tahun lalu.
Namun, jalan terjal ditemui Emilia untuk bisa mendapatkan tiket lolos. Pasalnya, limit waktu yang ditetapkan Asosiasi Internasional Federasi Atletik untuk lari gawang putri cukup tinggi, yakni 12,84 detik. Sebagai perbandingan, Olimpiade 2016 mematok limit 13,00 detik.
Sementara itu, catatan waktu terbaik Emilia hanya 13,33 detik yang ia torehkan di Asian Games 2018. Meski tantangan yang dihadapi berat, Emilia mencoba untuk tetap optimistis.
"Kalau realistis untuk limit lumayan berat. Selain itu, untuk di Asia belum ada yang lolos karena limitnya di Rio masih oke lah 13.00 detik, masih terjangkau dengan Asia. Tapi sekarang 12,84 itu sudah ukuran Eropa, Amerika. Cuma tetap optimistis saja sih," kata Emilia ketika ditemui di Stadion Madya, Senayan, Kamis (6/2/2020).
"Ya paling target utamanya tahun ini ingin pecah rekor nasional. Jika bisa main di Olimpiade ya alhamdullilah," lanjut dia.
Sampai saat ini, Emilia pun belum mampu memecahkan rekor nasional nomor lari gawang putri yang masih dipegang Dedeh Erawati. Dedeh Erawati memegang rekor dengan catatan waktu 13,18 detik yang diciptakan pada Taiwan Open 2012.
"Ya, inginnya pecah rekornas di dua nomor sapta lomba dan lari gawang. Cuma yang utama gawang dulu lah, kalau sapta kan mudah untuk meningkatkan poinnya," ujar dia.
(mcy/nds)