Menpora Zainudin Amali ikut mengomentari soal polemik tuan rumah Formula E 2020 di Jakarta. Dia mengimbau seluruh pihak untuk mengikuti arahan Sekretariat Negara.
Venue Formula E terus berkembang seiring dengan munculnya tempat-tempat baru yang menjadi opsi penyelenggaraan. Setelah Monumen Nasional (Monas), ada kawasan Gelora Bung Karno, Kemayoran, kawasan Taman Impian Jaya Ancol, hingga kawasan SCBD menjadi pilihan tempat perhelatan.
Pilihan yang banyak memunculkan kebingungan bagi sejumlah pihak. Apalagi, koordinasi dan komunikasi cenderung minim padahal gelaran akan berlangsung lima bulan lagi.
Kebingungan tampak saat PPK GBK menggelar jumpa pers dengan rekan media pada Selasa (11/2) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK), tapi di waktu yang sama Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan Formula E digelar di Monas di Balai Kota.
"Soal Formula E sudah ada komitmen dengan pihak luar. Saya dengar informasi terakhir, pemerintah pusat sudah memberi izin (Monas) dengan berbagai ketentuan. Tapi kalau soal opsi di GBK saya belum tahu," kata Amali di Kantor Kemenpora, Senayan, Selasa (11/2/2020).
Lagipula karena ajang balap listrik merupakan bagian dari olahraga tentu Kemenpora akan diajak berkomunikasi. Menteri asal Gorontalo ini juga mengimbau agar persoalan tuan rumah Formula E bisa segera beres. Hal ini menyangkut nama baik negara Indonesia.
"Kalau memang tidak memungkinkan baru cari alternatif lain. Jadi saya masih berpedoman dengan rencana awal (di Monas). Kami konsentrasi ke sana," dia menjelaskan.
"Ya, (bagaimana pun) kita sudah berkomitmen dengan pihak luar. Tentu kita harus menjaga nama negara. Ini masih ada waktu untuk berkoordinasi, jadi semoga penyelenggaraan bisa tertata dengan baik."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mcy/mrp)