Lifter Windy Cantika Aisah mengikuti Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior 2020 di Uzbekistan. Dia diharapkan bisa menyamai hasil di SEA Games 2019.
Windy tampil memukau di SEA Games dengan meraih medali emas di kelas 49 kg. Dia mencatatkan angkatan 190 kg, dengan rincian angkatan snatch 84 kg dan 186 untuk angkatan clean and jerk. Total angkatan itu sekaligus mempertajam rekor dunia remaja miliknya pada saat tampil di Kejuaraan Dunia Remaja 2019 di Korea Utara.
Kendati hasil itu melebihi ekspektasi, Windy belum tentu aman lolos kualifikasi Olimpiade 2020. Perempuan berusia 17 tahun ini masih harus bekerja keras untuk lolos ke Tokyo, termasuk saat turun di Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior di Uzbekistan, 13-19 Februari.
Selain Windy, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) juga menurunkan tujuh lifter lainnya, yaitu Juliana Klarisa (55 kg), Putri Aulia Andriani (59 kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (64 kg), Muhammad Faahtir (61 kg youth), Rizky Juniansyah (67 kg youth), Rahmat Erwin Abdullah 73 kg yunior, dan Mohammad Yasin (67 kg junior)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak perlu jauh-jauh yang penting target angkatan total Windy bisa menyamai SEA Games kemarin," kata pelatih kepala timnas angkat besi, Dirdja Wihardja, kepada pewarta dalam sambungan telepon Rabu (12/2/2020).
Menurut Dirdja, meski total angkatannya sama tapi kategori dari kejuaraan yang diikuti levelnya lebih tinggi ketimbang SEA Games, maka poin yang direbut juga lebih besar. Windy saat ini berada di peringkat tujuh perhitungan poin Olimpiade.
"SEA Games itu kategorinya silver nilainya 840, tapi Kejuaraan Asia ini kategorinya gold dan bisa mendapat 880 poin. Jadi Insya Allah kalau bisa mengunci tiket ya (dia bisa naik rankingnya)," sambungnya.
"Ya, kami lihat perkembangannya seperti apa sampai April nanti (penutupan poin Olimpiade)."
(mcy/mrp)