Pelatnas Belum Mulai, PRSI Tetap Pede Atletnya Lolos Limit A Olimpiade

Pelatnas Belum Mulai, PRSI Tetap Pede Atletnya Lolos Limit A Olimpiade

Mercy Raya - Sport
Selasa, 18 Feb 2020 21:05 WIB
Perenang Indonesia I Gede Siman Sudartawa melaju dalam final renang 50 meter gaya punggung putra SEA Games XXIX di National Aquatic Centre, kawasan Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (21/8) malam. Siman menyabet medali emas dengan catatan waktu 25,20 detik sekaligus memecahkan rekor SEA Games 2015 yang dicatatkan perenang Singapura Quah Zheng Wen dengan 25,27 detik. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc/17.
I Gede Siman Sudartawa diyakini lolos ke Olimpiade 2020 (Sigid Kurniawan/Antara Foto)
Jakarta -

PB PRSI percaya diri atletnya bisa lolos Olimpiade 2020 melalui limit A. Mereka berupaya untuk memenuhi persyaratan itu meski pelatnas belum juga mulai.

PRSI telah menetapkan lima atlet yang disiapkan menuju Olimpiade Tokyo. Mereka adalah Aflah Fadlan Prawira, Triyadi Fauzi Siddiq, I Gede Siman Sudartawa, Farrel Tangkas Sumbang, dan Azzahra Permatahani. Kelimanya dipilih berdasarkan persentase mendekati limit A dan hasil di SEA Games 2019 Manila.

Meski sudah menetapkan nama, PRSI mengaku belum bisa menggelar pelatnas lantaran uang dari pemerintah belum cair. Federasi mengajukan dana pelatnas sekitar Rp 5 miliar.

"Sebenarnya anak-anak sudah latihan desentralisasi, tapi untuk sentralisasinya memang belum. Tunggu anggaran disetujui dan cair," kata Kepala bidang Pembinaan Prestasi PB PRSI, Wisnu Wardhana, di Stadion Akuatik, Senayan, Selasa (17/2/2020).



Jika sudah cair, rencananya para atlet akan mengikuti training camp dan uji coba yang terbagi dalam dua wilayah, Amerika Serikat dan Prancis.

"Peluang dapat limit A terus terang cukup menantang karena limit A kalau bisa diukur setiap atletnya harus tembus 15-20 besar dunia," sambung Wisnu.

"Nah, Siman ini sempat tembus 15 besar dunia tapi nomor 50 meter gaya punggung dan tidak masuk dalam nomor event olimpiade. Mudah-mudahan anggaran pelatnas Kemenpora bisa disetujui," papar mantan perenang nasional.

"Sebab, terakhir kualifikasi itu Juni dan kami masih punya waktu untuk mengejar itu. Soal wild card kemungkinan besar ada tapi kami melihat harus ada pertandingan sebelumnya di mana. Lalu persyaratan lain yang ditetapkan FINA dan IOC. Itu yang harus kami antisipasi," demikian Wisnu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(mcy/mrp)

Hide Ads