Indonesia cabang panjat tebing sampai kini belum meloloskan satu pun wakil ke multiajang olahraga yang berlangsung 24 Juli sampai 9 Agustus tersebut.
Aries Susanti dan Alfian M.Fajri yang digadang-gadang sebagai atlet andalan untuk Olimpiade belum mampu tampil maksimal di pra-kualfikasi IFSC Combined Qualifier 2019 di Toulouse, Prancis, November 2019.
Aries hanya mampu finis di peringkat ke-16, sementara Alfian harus puas di posisi ke-13 pada nomor kombinasi antara lead (memanjat dengan belayer), speed (adu kecepatan), dan boulder (memanjat tanpa pengaman tali) yang dipertandingkan.
Kegagalan itu membuat FPTI mencari peluang lain guna meloloskan atletnya. Satu-satunya kesempatan yakni menggelar Kejuaraan Asia di Jakarta.
Keputusan diambil setelah Jepang yang menjadi tuan rumah kejuaraan tersebut terkena dampak virus corona. IFSC Asia memutuskan untuk memindahkan lokasi penyelenggaraan yang rencananya berlangsung 27 april sampai 3 Mei itu. Indonesia pun mengajukan diri sebagai tuan rumah.
"Kami sudah kirim surat kepada IFSC dan saat ini sedang voting. Kami berharap bisa berhasil karena peluang atlet kami lolos bisa 30 persen. Sementara kalau tidak digelar bisa nol persen karena itu peluang kami satu-satunya," kata Ketua Umum FPTI Yenny Wahid di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Yenny mengemukakan, pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana di Jakarta International Sport Climbing, Cakung, Jakarta Timur, jika berhasil. Sementara penyelenggaraan akan dijadwalkan pada 19-22 April mendatang.
"Tugas dari federasi sendiri adalah mencoba semua peluang yang ada. Ini harus kami ambil sehingga atlet bisa maksimal. Itu yang terpenting, kami coba dulu setipis apapun peluangnya," ujarnya.
(mcy/aff)