Tepat 22 April waktu Doha atau 23 April waktu Indonesia, Zohri mencatatkan namanya sebagai pelari tercepat kedua di Kejuaraan Atletik Asia 2019 yang bergulir di Khalifa International Stadium, Qatar. Pelari asal Lombok itu membukukan waktu 10,15 detik di partai semifinal Kejuaraan Asia.
Torehan istimewa tersebut, sekaligus memecahkan rekor pelari tercepat Asia Tenggara Suryo Agung, yang sudah 11 tahun dipegangnya. Suryo meraihnya saat SEA Games 2009 usai membukukan waktu 10,17 detik.
Usai pencapaian sensasional itu, Zohri kembali mencuri panggung di partai final Kejuaraan Asia. Dia mempertajam rekor Asia Tenggaranya dengan membukukan waktu 10,13 detik. Dia hanya kalah dari sprinter Jepang, Yoshihide Kiryu, yang mencatatkan waktu 10,10 detik.
Baca juga: Lari Estafet Virtual ala Lalu Zohri Cs |
Setelah itu, pelari berusia 19 tahun itu seolah tak terbendung. Dia berhasil menjadi atlet atletik pertama yang mengamankan tiket lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Hasil tersebut ia peroleh di SEIKO Grand Prix di tahun yang sama. Tak hanya memperbaiki waktunya menjadi 10,03 detik. Tapi catatan itu membuat Zohri kembali mempertajam rekor nasional sekaligus Asia Tenggara untuk nomor 100 meter.
Kini, Zohri tinggal menunggu turun di Olimpiade Tokyo tahun depan. Mampukah Zohri menciptakan kejutan-kejutan lainnya?
(mcy/aff)