Zohri sudah berada di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 16 Maret lalu. Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) memulangkan Zohri dkk ke daerahnya masing-masing sampai waktu yang belum ditentukan akibat mewabahnya virus corona.
Zohri sejatinya senang-senang saja. Momen itu dimanfaatkan dia untuk berkumpul dengan saudara kandungnya. Diketahui orang tua Zohri sudah meninggal dunia sejak usianya masih muda.
Termasuk di momen Ramadhan tahun ini. Pelari tercepat se-Asia Tenggara itu yang biasanya menghabiskan waktu bersama rekan-rekan Pelatnas di Hotel Atlet Century, Senayan. Kini, dia bisa melakukan seluruh aktivitas ibadah puasa sepenuhnya di rumah.
"Makanya target penuh puasanya tahun ini. Tahun lalu kan tidak bisa penuh, bolong 15 kali kayaknya, karena persiapannya banyak," kata Zohri dalam perbincangan dengan detikSport, Jumat (24/4/2020), melalui telepon.
"Waktu itu kalau tak salah buat persiapan ke Kejuaraan Dunia Estafet (Yokohama, Jepang, Mei 2019)," lanjutnya.
Tak hanya target penuh, Zohri juga ingin meningkatkan keimanannya di momen Ramadhan kali ini.
"Ramadhan sekarang menurut saya tak ramai seperti dulu, dan salat Tarawih juga dilakukan di rumah masing-masing. Bisa dibilang ini menjadi momen kita untuk meningkatkan keimanan juga. Mumpung ada waktu dan tempat berserah," ujar peraih medali perak Asian Games 2018 ini.
"Untuk itu, saya berdoa, semoga Ramadhan kali ini tetap diberikan kesehatan, semangat, dan prestasi. Semoga dengan puasa karena orang-orang jarang beraktivitas di luar, wabah ini berkurang dan ke depannya virus hilang," Zohri berharap.
(mcy/aff)