Bincang detikSport dengan Riau Ega: Kesempatan Kedua Olimpiade

Bincang detikSport dengan Riau Ega: Kesempatan Kedua Olimpiade

Mercy Raya - Sport
Rabu, 06 Mei 2020 17:50 WIB
Pemanah Putra asal Indonesia Riau Ega Agatha Salsabila berhadapan dengan  pemanah putra asal Kazakhstan Ilfat Abdullin di babak final individual Recurve Putra dalam ajang Asian Ganes 2018, Jakarta, Selasa (28/8/2018).   Ega berhasil mengalahkan Ilfat ABdullin dengan skor 6-2 dan berhak atas medali perunggu. Grandyos Zafna/detikcom
Riau Ega Agatha Salsabila berbincang dengan detikSport mengenai Olimpiade, sampai keluarga. (Foto: detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta -

Pepanah nasional, Riau Ega Agatha Salsabila, terpaksa menunda rencana menjalani Ramadhan bersama istri dan buah hatinya di tahun ketiga berkeluarga.

Dia ingin memanfaatkan waktu untuk persiapan Olimpiade Tokyo yang mundur jadi tahun depan karena corona. Olimpiade kedua selama dirinya berkarier sebagai pepanah.

Berikut petikan wawancara detikSport dengan Ega, Rabu (6/5/2020), melalui sambungan telepon:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DetikSport (D) : Apa saja aktivitas kamu selama Ramadhan?

Riau Ega (RE) : Aktivitasnya biasa sih, puasa juga, latihan mandiri di asrama. Kebetulan belum bisa pulang ke Yogyakarta jadi masih di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Surabaya. Saya di sini sejak beres SEA Games 2019 Manila.

ADVERTISEMENT

D: Jadi pelatnas belum mulai sejak tahun lalu?

RE : Setelah SEA Games kami langsung balik ke Puslatda. Setelah itu belum ada pemanggilan lagi untuk Pelatnas.

D: Apa hikmah yang bisa kamu petik dari kondisi ini?

RE : Ada enak dan enggaknya. Enaknya itu bisa di rumah lebih lama tapi karena ada persiapan try out, kemudian dengar-dengar mau panggil Pelatnas, makanya istri saya pulangin ke Yogyakarta, Maret lalu.

Tetapi saat saya kembali dan ada wabah sehingga tidak bisa pulang ke Yogyakarta. Pokoknya sepekan sebelum heboh-hebohnya wabah. Tapi akhirnya Pelatnas tak jadi.

D: Selama pandemi ini memang di Surabaya masih bisa bolak-balik?

RE: Saya kurang tahu. Tapi untuk orang Surabaya masih bisa akses jalan. Kalau di luar itu dicek dulu. Seperti kendaraan misalnya keluar tol, balik lagi, masih bisa, dengan catatan tetap mematuhi pembatasan sosial berskala besar itu. Tapi kalau daerah lain tidak bisa.

D: Apakah ada pengumuman dari PP Perpani kapan mulai pelatnas Olimpiade?

RE: Kemarin dengarnya April (mulai lagi) tapi karena wabah ini tidak jadi.

D : Apa hal positif yang kamu petik dengan mundurnya pelatnas dan Olimpiade?

RE: Kalau pelatihan biasa saja. Tapi dengan dimundurkan ini artinya saya bisa menyiapkan lebih baik lagi karena kalau mau mengikuti waktu semula Olimpiade (24 Juli-9 Agustus 2020) mepet sekali (sementara pelatnas rencana April jalan, sekitar 3-4 bulan).

Jadi saya berpikir, kayaknya kok padat banget, jadi ada hikmahnya juga. Saya bisa menyiapkan lebih baik lagi. Jadi dengan seperti ini aktivitas luar dikurangi dan fokus ke latihan. Karena ini di Puslatda pun tetap dikasih program tapi mengerjakan sendiri-sendiri.

D: bagaimana dengan asupan gizi dan akomodasi?

RE: Disiapkan juga di sini (asrama Puslatda). Kalau kemarin di Jawa Timur, tim sempat ada rapid test. Jadi dikasih vitamin dan susu untuk setok satu bulan.Buat berbuka, sahur juga sudah ada, ada catering sendiri.

Soalnya mau pulang ke rumah yang di Surabaya, saya malah tidak bisa di dalam rumah. Kalau mencari konsumsi harus keluar, cari apa harus keluar. Kalau di asrama ada, walau sedikit tapi cukup.

D: Apa makna Olimpiade kedua ini buat Riau Ega? (Cabor panahan telah meloloskan dua nomor individu recurve putra dan recurve putri).

RE: Saya tetap ingin mendapat medali. Itu salah satu impian saya. Mau apa kata orang tentang saya, saya tak mendengarkan karena cita-cita saya itu. Selama itu positif buat saya terima, kalau negatif saya buang. Simple-simple saja. Saya mau ambil kesempatan itu. Mau ada seleksi atau apa urusan mereka, kalau rezeki tak akan kemana.

D: Apa perbedaan yang kamu rasakan dengan Olimpiade empat tahun lalu?

RE: Perbedaannya kemarin kami lanjut terus. Kemarin jangka panjang, setahun lebih. Saya dapat tiket juga di akhir-akhir, setelah itu lanjut panjang. Kalau ini, saya dapat dua tahun lalu, jadi harus bisa mengatur diri agar bisa mempertahankan perfoma.

D: Wabah virus corona nyaris menyetop seluruh agenda olahraga termasuk kualifikasi panahan. Bagaimana dengan agenda uji coba menuju Olimpiade?

RE: Kalau itu kurang tahu. Soalnya waktu saya dengar diundur, yang saya pikirkan latihan-latihan lagi.

Dari pribadi saya masih ada yang kurang, tapi dengan diundur ini, saya lebih percaya diri lagi. Jadi seperti diberi kesempatan kedua. Dengan sisa waktu lebih panjang lebih lekas lagi kasarannya.

D: Apa harapan kamu saol kondisi sekarang ini?

RE: Harapannya semoga pandemi segera reda. Semua keluarga bisa kumpul lagi, pengen banget. Tahun lalu Lebaran bersama istri meskipun pulangnya telat, setelah Lebaran. Ini tunggu pandemi beres. Soalnya, selama saya menikah belum pernah ketemu pas momen hari Lebarannya.


Hide Ads