Jakarta -
Justin Gaethje adalah kejutan di UFC. Awalnya cuma petarung pengganti, lalu menang dan juara interim kelas ringan. Selanjutnya menghadapi Khabib Nurmagomedeov.
Sekitar dua tahun belakangan ini, nama Justin Gaethje perlahan mencuri perhatian. Petarung berusia 31 tahun asal AS itu bisa menumbangkan nama-nama besar seperti Michael Johnson, Edson Barboza, hingga Donald Cerrone.
Tentu yang teranyar adalah pada Minggu (10/5) kemarin. 'The Highlight' (begitu julukannya), sukses mengalahkan Tony Ferguson di UFC 249 dengan TKO dan meraih juara interim kelas ringan.
Justin Gaethje vs Tony Ferguson di laga UFC 249 Foto: Twitter @UFCNews |
Awalnya, Tony Ferguson dijadwalkan menghadapi Khabib Nurmagomedov pada pertengahan April kemarin. Sayangnya, pandemi virus Corona membuat petarungannya tidak jelas nasibnya dan terkantung-kantung. Khabib sendiri memilih pulang kampung ke Rusia.
Presiden UFC, Dana White lantas menegaskan UFC akan tetap berjalan di VyStar Veterans Memorial Arena, Florida. Khabib Nurmagomedov pun akan digantikan dengan Justin Gaethje.
Dalam peringkat UFC kelas ringan, Tony Ferguson menempati peringkat kedua dan Justin Gaethje di nomor empat. Tony Ferguson lebih diunggulkan untuk menang.
Tak ayal, Tony Ferguson adalah petarung bertipe striker (tipe petarung yang stand up seperti boxing, karate, dan lainnya) serta wrestling (gulat). Sedangkan Justin Gaethje hanya bertipe striker.
Angka kemenangan submission Tony Ferguson pun lebih banyak dibanding Justin Gaethje. 8 Kemenangan submission dibanding hanya satu.
Begitu duel Tony Ferguson vs Justin Gaethje terjadi, prediksi berbalik. Justin Gaethje tampil apik dan memenangi pertarungan!
(Halaman selanjutnya, Justin Gaethje yang efektif dan tak beri ampun Tony Ferguson)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justin Gaethje begitu berbeda dari penampilan sebelumnya. Footwork-nya begitu baik, menjaga jarak, tak memberi ruang bagi Tony Ferguson dan serangannya efektif," ujar komentator UFC, Joe Rogan saat pertandingan.
Dalam catatan UFC, persentase serangan
Justin Gaethje begitu memukau. Lihat saja, 147 dari 197 serangannya (baik dari pukulan, tendangan, dan lainnya) sukses menghantam Tony Ferguson. Persentase sukses serangannya adalah 72 persen.
Sedangkan Tony Ferguson, persentase sukses serangannya hanya 45 persen. Dia melepas 296 serangan namun hanya 136 yang menghantam Justin Gaethje.
Justin Gaethje serangannya lebih efektif Foto: Douglas P. DeFelice/Getty Images/AFP |
100 Pukulan Justin Gaethje mendarat di kepala Tony Ferguson. Lalu 13 ke arah badan dan 30 tendangannya pun tepat sasaran.
Bahkan, Justin Gaethje tak memberikan celah pada Tony Ferguson untuk bergulat. Dia pun tak malas untuk terus melontarkan pukulan, meski sedang ditekan oleh Tony Ferguson.
"Lihat itu, dia terus bergerak dan bahkan terus menyerang walau sedang ditekan Tony Ferguson. Wow," kata Joe Rogan.
[Gambas:Instagram]
Ronde kelima, wasit menghentikan pertandingan. Muka Tony Ferguson sudah babak belur dan mengalir darah yang deras. Justin Gaethje pun menang TKO!
(Halaman selanjutnya, berikutnya Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje)
Justin Gaethje menjadi juara interm kelas ringan. Selanjutnya, dia akan menghadapi Khabib Nurmagomedov untuk memperebutkan gelar juara kelas ringan UFC.
Bahkan ketika dirinya dipakaikan sabuk juara interm, Justin Gaethje melepasnya dan melempar ke kanvas. Joe Rogan sampai kaget dan bertanya, mengapa sabuk juaranya dilempar begitu?
"Tunggu (sabuk juara-red) yang sesungguhnya," kata Justin Gaethje.
[Gambas:Youtube]
Tentu, yang dia maksud adalah sabuk juaranya Khabib Nurmagomedov. Dia bukanlah bersikap sombong, tapi benar-benar tak sabar ingin menghadapi 'The Eagle'.
"Dia (Khabib) adalah petarung terbaik di dunia, 28-0. Saya hanya ingin bertarung dengannya," kata Gaethje.
Khabib meski sedang di kampung halamannya di Dagestan, Rusia tentu menyaksikan pertandingannya. Dia sepertinya juga menaruh respek kepada Justin Gaethje. Di media sosial, Khabib juga sudah memberikan simpati kepada Tony Ferguson.
Laga Khabib Nurmagomedov vs Justin Gaethje rencananya akan digelar bulan Agustus dan September. Akan tetapi, tentu harus melihat situasi dari pandemi virus Corona yang melanda dunia.
"Kami lihat dulu perkembangan situasi sekarang akan seperti apa. Mungkin kalau tidak Agustus, bisa September," terang Presiden UFC, Dana White.
Bisa terus memberi kejutan, Justin Gaethje?