Nasib pelatnas atletik belum menemui titik terang, meski pelaksana tugas ketua umum PB PASI sudah ditunjuk. Pihak federasi masih melihat perkembangan ke depan.
Sepeninggal almarhum Bob Hasan, atletik memang seperti kehilangan sebagian ruhnya. Ditambah kondisi wabah COVID-19 yang belum tertanggulangi menyulitkan digelar pelatnas dalam waktu dekat.
Kemenpora telah mempersilakan untuk menggelar pemusatan latihan nasional bagi seluruh cabang-cabang olahraga, terkecuali yang sifatnya tim dan berkerumun dibutuhkan perhatian khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan tetapi, Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) memutuskan untuk tetap melakukan desentralisasi untuk sementara ini sembari melihat kondisi terkini. Hal itu disampaikan Pelaksana tugas Ketua Umum PB PASI, Zacky Anwar Makarim.
"Pelatnas sudah kami didesentralisasikan ke daerah yang semula masih kami biayai tapi sekarang tidak lagi," kata Zacky kepada detikSport, Minggu (5/7/2020).
"Intinya kami mulai main desentralisasi seperti masa (mendiang) Bob Hasan 40 tahun yang lalu. Di mana daerah sangat berperan dan PB membantu dengan pelatih profesional dan nanti mungkin kita bentuk mobile training team dari PB untuk menajamkan pelatih di daerah," Mayjen Purnawirawan ini menjelaskan.
"Tapi dengan perkembangan situasi yang kita hadapi saat ini prioritas kami keselamatan atlet yang lebih diutamakan," tegasnya.
Zacky mengemukakan federasi tak ingin ambil risiko, terlebih atlet yang memiliki standar internasional juga terbatas.
"Tapi kami lihat perkembangan tiga bulan ke depan. Saya dengar juga Olimpiade Tokyo masih diperdebatkan untuk diselenggarakan 2021 atau ditunda lagi," ujarnya.
Tak hanya itu, pelatnas juga kian sulit digelar dalam waktu dekat karena semenjak ditinggalkan ketua umum sebelumnya, nyaris seluruh dukungan atlet terputus.
Diketahui, Bob tercatat sebagai Ketua Umum PB PASI yang terkenal loyal kepada Lalu Muhammad Zohri dkk. Dia bahkan tak segan merogoh koceknya sendiri hanya untuk mengirim atlet beruji coba ke luar negeri, maupun memberikan bonus kepada para atletnya yang mampu berprestasi baik level nasional maupun internasional.
Bob juga sukses melakukan pelatnas jangka panjang hingga membentuk komisi medis untuk atletik, yang terdiri dari dokter hingga psikolog. Bahkan, dia mampu memperjuangkan Stadion Madya menjadi homebase atlet-atlet atletik.
"Semenjak ditinggalkan Bob Hasan, hampir semua dukungan logistik terputus termasuk untuk pelatnas PB PASI dan pelatih asing sudah kami pulangkan. Jadi PASI akan lebih realistis dalam target ke depan," Zacky menegaskan.
(mcy/bay)