National Paralympic Committe (NPC) Indonesia direncanakan kembali menggelar pelatnas pada awal Oktober mendatang setelah sempat disetop pada April lalu.
Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, mengatakan rencana itu masih menyesuaikan dengan perkembangan pandemi Corona yang terjadi di Tanah Air. "Mungkin bulan depan baru bisa mulai karena melihat pandemi saat ini," kata Senny kepada detikSport, Kamis (24/9/2020).
Senny mengungkapkan akan memanggil 65 atlet difabel untuk melanjutkan pelatnas hingga paralimpade tahun depan. Sebelumnya, NPC telah mendapat anggaran pelatnas paralimpiade sebesar Rp 30,3 miliar dari Kemenpora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah tersebut akan diseleksi kembali. Tidak sebesar itu karena ini untuk Paralimpiade. Sementara untuk ASEAN Para Games 2021 Vietnam, kami belum memikirkan lebih jauh untuk event itu, apalagi melihat kondisi yang ada sekarang," tuturnya.
Rencananya, Indonesia tampil pada lima cabang olahraga, yakni atlet para badminton, para cycling, angkat berat, tenis meja, dan atletik di pesta olahraga untuk disabilitas terakbar sejagat itu.
"Yang lolos saat ini baru empat atlet, yaitu para badminton dan para tenis meja. Peluang lainnya masih tentatif karena masih ada kualifikasi paralimpiade juga tahun depan," katanya.
"Yang jelas kami menargetkan satu emas bisa diraih," dia menegaskan.
Diketahui, tak hanya di cabor Olimpiade, bulutangkis Indonesia juga kerap menjadi andalan di paralimpade. Hal itu tak tepas dari catatan istimewa para badminton di Kejuaraan Dunia tahun lalu. Skuad Merah Putih merebut lima medali emas dan tiga perunggu.
Sedangkan para tenis meja, Merah Putih punya David Jacobs. Ia sudah mengamankan tiket Paralimpiade. Tiket itu diraihnya usai mengikuti beberapa kejuaraan kualifikasi tenis meja.
(mcy/rin)