Sebuah turnamen voli di Brebes, Jawa Tengah, dibubarkan petugas. Selain tak mengantongi izin, acara ini didatangi seribuan penonton di tengah pandemi COVID-19.
Turnamen Bola Voli Putra itu digelar di Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu (27/9/2020). Turnamen tersebut merupakan agenda tahunan sekaligus memperingati HUT Portek Rajawali ke-49.
Sekitar seribu lebih penonton memadati arena tersebut. Di dalam arena ini, mereka berkerumun tanpa jaga jarak dan mengabaikan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap penonton yang masuk juga dilarang mengambil gambar, termasuk wartawan. Sugihartono, salah seorang reporter TV nasional mengaku dihalangi saat akan mengambil gambar suasana pertandingan tersebut.
"Padahal pakai HP, baru mau klik rec, tahu-tahu tangan saya ditarik panitia. Tidak jelas alasan panitia memberlakukan larangan ini," tutur Sugihartono.
Selain dilarang, keberadaan awak media juga diawasi terus oleh panitia. Dia mengaku selalu dikuntit di setiap gerak langkahnya.
"Tadi yang pakai kaos panitia selalu mengawasi gerak-gerik saya. Kemana saya jalan pasti diawasi," ujar dia.
Tidak lama pertandingan berlangsung, turnamen ini dibubarkan aparat keamanan. Puluhan petugas baik TNI maupun Polri masuk dan meminta agar pertandingan ini tidak dilanjutkan.
Kapolsek Paguyangan Iptu Agus Dwi Nugroho menegaskan bahwa acara ini tidak mengantongi izin dari pihak berwenang. Selain menyangkut soal perizinan, pihaknya terpaksa membubarkan acara karena menyalahi protokol kesehatan.
"Dari awal kami sudah minta supaya dibubarkan tapi ternyata masih berlanjut. Kemudian saya dapat laporan, penontonnya sangat banyak dan tidak menjaga jarak. Jadi demi keselamatan bersama dari bahaya COVID-19 kami harus membubarkan paksa," tegas Kapolsek Paguyangan.
Kapolsek mengatakan pihaknya sama sekali tidak mengeluarkan izin keramaian. Dia beralasan, dalam situasi pandemi ini, semua kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan massa tidak diperbolehkan.
"Sesuai maklumat Kapolri, semua bentuk kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian tidak diperbolehkan. Ini masih dalam masa pandemi," sambung Kapolsek Paguyangan.
Disinggung soal tidak adanya izin dari kepolisian, Imam yang bertindak sebagai Ketua Panitia Turnamen Voli Putra membenarkan hal tersebut. Menurut dia, selama ini pelaksanaan turmanen tidak ada masalah meski tidak mengantongi izin.
"Memang kami tidak mengantongi izin. Karena setiap tahun ada turnamen tidak ada masalah," ucap Imam.
Imam menyebut perencanaan turnamen sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu saat Brebes sudah memasuki new normal.
"Acara ini sudah rutin, tiap tahun dilakukan. Jadi perencanaan jauh hari sudah dilakukan. Kalau tidak salah Brebes saat itu sudah memasuki masa new normal. Jadi menurut kami aman aman saja," jelas Imam.
Pembubaran ini membuat penonton kecewa karena sudah membayar tiket masuk seharga Rp 20 ribu per orang. Panitia akhirnya mengembalikan uang setengah dari harga tiket.
"Tiket yang terjual sekitar 1200 lembar. Uang tiket kami kembalikan setengahnya," kata Imam.