Cerita Ribetnya Pebalap Indonesia Tampil di Eropa Saat Pandemi

Cerita Ribetnya Pebalap Indonesia Tampil di Eropa Saat Pandemi

Mohammad Resha Pratama - Sport
Selasa, 03 Nov 2020 23:35 WIB
Mario Suryo Aji
Mario Suryo Aji perlu prosedur berliku-liku sebelum bisa tampil di CEV Moto3 2020. (Jesus Robledo Blanco)
Jakarta -

Astra Honda Racing Team bersyukur Mario Suryo Aji bisa menuntaskan CEV Moto3 World Championship 2020. Sebab, proses keberangkatannya ribet sekali.

CEV Moto3 2020 selesai di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 31 Oktober-1 November 2020. Mario pada balapan itu menuntaskannya dengan finis 10 besar di dua race, yakni posisi keenam dan ketujuh.

Mario akhirnya cuma finis posisi ke-16 dengan 23 poin dari empat balapan di dua seri, Aragon dan Valencia. Secara peringkat Mario lebih baik ketimbang musim lalu di posisi ke-18, tapi total poinnya menurun dari sebelumnya 26 poin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, pencapaian Mario sudah bikin puas Honda mengingat musim 2020 berjalan tidak menyenangkan untuk si pebalap. Selain karena partisipasinya tertunda karena pandemi virus Corona, Mario juga mengalami cedera patah tulang metacarpal tangan kiri di seri Jerez Agustus lalu.

Nah, bicara soal persiapan Mario menuju ajang ini memang tidak semudah biasanya, terutama di era pandemi. Mario absen di dua seri awal yakni di Estoril (7 Juli) dan Portimao (13 Juli).

ADVERTISEMENT

Begitu ikut di Jerez, eh Mario malah cedera metacarpal sehingga harus absen dan menjalani pemulihan. Padahal sebelum kedatangannya di Jerez, Mario harus melewati banyak prosedur di tengah pandemi virus Corona, sebelum diizinkan tampil di sana.

"Saya sih pengennya balapan terus meski ada COVID-19. Tapi kan kita harus utamakan keselamatan. Seri awal memang tidak berangkat, karena ada aturan karantina dari negara-negara asal sana. Makanya seri 1 dan 2, Mario tidak ikut," ujar Rizky Christianto selaku Manager Motorsport Dept. PT Astra Honda Motor kepada wartawan dalam jumpa pers virtual, Selasa (3/11/2020) sore WIB.

"Akhirnya banyak negara mulai membuka, lalu Spanyol membuka perbatasan buat imigrasi sehingga kami berangkatkan Mario. Dari Indonesia pun sudah menjamin, plus jaminan protokol kesehatan dari Dorna, sehingga bisa jalan ke sana," sambungnya.

Lalu, apa pengurusan visa dan sebagainya menjadi lebih ribet di tengah pandemi? Untuk masalah visa Mario Suryo Aji, Pemerintah Indonesia dan Spanyol, tidak bermasalah. Hanya saja memang harus ada jaminan bebas COVID-19 berupa surat keterangan sehat dan hasil tes usap.

"Lebih ribet, tapi bukan soal bukan prosedur tapi persetujuan. Di beberapa area masih ada pembatasan imigrasi. Kita harus melakukan swab test COVID-19 demi memenuhi protokol kesehatan. Dorna dan Pemerintah Spanyol juga membantu kami dalam prosesnya," papar Rizky.

"Setelah itu semua dapat, tidak masalah, semua izin keluar, imigrasi juga tidak ada masalah. Semua lancar dan Mario bisa berangkat," tutupnya.




(mrp/bay)

Hide Ads