RI Jadi Tuan Rumah Tunggal Olimpiade 2032? IOC Yakin Mampu

RI Jadi Tuan Rumah Tunggal Olimpiade 2032? IOC Yakin Mampu

Mercy Raya - Sport
Rabu, 04 Nov 2020 18:23 WIB
logo olimpiade 2020
RI Jadi Tuan Rumah Tunggal Olimpiade 2032? IOC Yakin Mampu. (Foto: Dadan Kuswaraharja/detikSport)
Jakarta -

Internasional Olympic Committee (IOC) menilai Indonesia punya kemampuan menyelenggarakan Olimpiade sebagai tuan rumah tunggal. RI disebut negara yang memiliki banyak potensi.

Hal itu disampaikan Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari, merujuk pada komunikasi terakhirnya dengan IOC.

Diketahui, Indonesia pernah menyampaikan berkeinginan untuk menggelar multievent empat tahunan itu dengan menerapkan multi-country menyesuaikan norma baru yang ditetapkan IOC. Dalam aturan baru Olimpiade, ajang multievent bisa dihelat dengan menerapkan multi-city atau multi-country.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, keinginan itu kemudian 'ditolak' IOC lantaran Indonesia dianggap mampu untuk menggelar Olimpiade, ajang olahraga multiajang terbesar sejagat tersebut tanpa harus ada negara pendamping atau tuan rumah bersama negara lain.

"Kami awalnya sempat menyampaikan kepada IOC untuk melaksanakan multi-country. Tapi sesuai dengan saran yang disampaikan IOC langsung bahwa Indonesia adalah negara yang cukup banyak memiliki potensi sehingga bisa dilaksanakan hanya di Indonesia saja," kata Okto dalam jumpa persnya Rabu (4/11/2020).

ADVERTISEMENT

"Jadi kita bisa multi-city, dan memungkinkan untuk menggunakan fasilitas olahraga yang ada di seluruh Indonesia."

Apa yang disampaikan IOC boleh jadi cukup beralasan. Indonesia yang sukses menggelar multievent terbesar Asia, Asian Games dan Asian Para Games dua tahun lalu bisa menjadi catatan.

Tapi Indonesia tetap harus berbenah meski punya pengalaman menggelar multievent Asia. Sebab, level Olimpiade benar-benar berbeda, baik dari jumlah peserta negara yang ikut, pertandingan, hingga kesiapan infrastruktur yang semuanya harus setara internasional.

Hal lain tentu birokrasi yang disarankan tidak menjelimet dan persiapan yang menggunakan sistem kebut. Terkait itu, Indonesia sendiri masih harus berjuang untuk memenangkan bidding melawan negara-negara kuat seperti India, Australia, unifikasi Korea, dan Qatar.

(mcy/krs)

Hide Ads