Kemenpora-Unsri Teken Kerja Sama soal Integrasi Politeknik Olahraga

Kemenpora-Unsri Teken Kerja Sama soal Integrasi Politeknik Olahraga

Faidah Umu Safuroh - Sport
Rabu, 04 Nov 2020 22:20 WIB
Kemenpora Teken Kerja Sama Integrasi Politeknik Olahraga ke Unsri
Foto: Dok. Kemenpora
Jakarta -

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) memfasilitasi penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kemenpora RI dan Universitas Sriwijaya (Unsri). PKS tersebut berisi tentang integrasi Politeknik Olahraga Indonesia (POI) ke Unsri.

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto merasa lega karena penantian panjang para mahasiswa POI ini akhirnya mendapat jawaban pasti. Ia mengatakan Kemenpora RI mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unsri dan seluruh jajarannya yang telah menyelamatkan POI.

"Kepada adik-adik mahasiswa POI kami ucapkan selamat untuk kembali ke kampus. Selama ini kami memang melalui proses yang panjang, proses itu harus dilalui jangan sampai justru menimbulkan masalah di kemudian hari," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam acara PKS Kemenpora-Unsri di Gedung Fakultas Hukum Unsri, Palembang, pada Selasa (3/11) itu, Gatot menilai keputusan ini tidak akan terlaksana jika tidak ada kebijakan dari Menpora RI Zainudin Amali yang konsen terhadap masalah POI ini.

"Beliau mengatakan, Pak Ses selesaikan ini jangan sampai menjadi persoalan yang mencuat di media sosial yang merepotkan semua. Alhamdulillah ini bisa diselesaikan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Terkait dukungan anggaran, Kemenpora RI tak ingin lepas tanggung jawab. Kendati tidak boleh menjadi penanggung jawab POI, Kemenpora akan tetap mendukung beberapa anggaran yang dibutuhkan.

"Saat era transisi ini kami tetap bertanggung jawab, anggarannya untuk tahun anggaran ini sekitar Rp 3 miliar lebih dan hingga tujuh semester selanjutnya kami tetap bertanggung jawab," urainya.

"Yang jelas terkait anggaran, kami tidak ingin membebani pihak Unsri bisa jadi juga 50:50 dari Kementerian Dikbud," tambahnya.

Ia berharap para mahasiswa POI nantinya di-setting menjadi para ahli di bidangnya seperti para pengajar, instruktur, pelatih di bidang olahraga dengan framing aspek keilmuan dengan sport science dan sport industry.

Rektor Unsri Prof Annis Saggaff menyampaikan rencana Kemenpora mengadakan POI adalah rencana bagus, tetapi karena peraturan UU No.12/2012 yang mengatakan seluruh pendidikan di bawah Kemendikbud dan Kemenristek maka POI harus dikembalikan ke perguruan tinggi terdekat.

"Rencana Kemenpora RI ini bagus tetapi karena UU maka harus dikembalikan ke perguruan tinggi terdekat, ke mana aja bisa sebenarnya tapi Kemenpora lebih condong ke Unsri karena mereka sudah lama di Palembang," tuturnya.

"Jadi tempatnya tetap di Jakabaring, dosen kita yang kesana, dan sudah dipaketkan 6-7 semester selesai dengan gelar S1, karena ada beberapa mata kuliah diakuisisi sehingga 3 tahun selesai. Anggaran dari Unsri ada, Dirjen Dikti juga ada. Penginapan, makan, dosen, fasilitas Jakabaring dan sebagainya dari Kemenpora. Jadi saya tak mau juga di lepas," katanya menambahkan.

Salah satu mahasiswa POI Annisa Reswaya dari prodi kepelatihan olahraga mengaku senang dan bersyukur atas integrasi POI ke Unsri ini.

"Integrasi ini bagus ya karena Unsri sendiri akreditasinya sudah bagus dari pada kita berdiri sendiri. Kami minta maaf juga kalau terlalu menuntut Kemenpora. Semoga nanti olahraga kita bisa mengarah kuat ke sport industri ya. Terima kasih banyak kepada Kemenpora yang sudah memperjuangkan masa depan kita eks POI ini," tuturnya.




(akn/ega)

Hide Ads