Eks panitia Asian Games 2018 yang belum dibayarkan honornya akhirnya bisa bernapas lega. Uang itu akan cair pada akhir tahun ini.
Kemenpora bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang mengungkap janji untuk membayar tunggakan itu, via Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto.
Ia menjelaskan bahwa persoalan honor eks panitia periode kerja Januari-Agustus 2016 tengah dalam proses administrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Honor Asian Games tak ada masalah. Insya Allah sebentar lagi selesai. Artinya, yang menjadi haknya mereka tempo hari akan dibayarkan Desember ini," kata Gatot kepada detikSport, Selasa (17/11/2020).
Tidak hanya sebagian, jika merujuk pada hasil review BPKP, yang menyebutkan hanya 50 persen personil dari lebih 600 orang. Akan tetapi seluruh anggota panitia Asian Games tahun 2016 yang honornya tertunggak akan dilunasi. Yakni sebesar Rp 12.317.350.000.
"Seluruhnya dilunasi dengan catatan yang menjadi kewajiban pemerintah itu adalah yang hasil review BPKP. Sisanya nanti akan dibayarkan oleh KOI," dia mengungkapkan.
Bukan tanpa alasan Gatot mengatakan demikian. Ia merujuk pada klausul perjanjian komitmen antara Kemenpora dengan KOI pasal 6 ayat (4) yang menyebutkan : 'Apabila dana dari pihak pertama untuk persiapan penyelenggaraan Asian Games XVII tahun 2018 tidak mencukupi, kekurangannya menjadi tanggung jawab mutlak pihak kedua, yakni KOI.
Ketentuan dari pasal tersebut juga pernah diungkapkan Gatot saat menanggapi pemberitaan masalah hutang honor tersebut pada awal bulan Oktober 2020.
Adapun jumlah honor yang diakomodasi pembayarannya oleh Kemenpora sebesar Rp 5. 943.400.000. Sementara itu sisanya akan dilunasi oleh KOI.
"Jadi Desember ini selesai, proses administrasi sedang berlangsung kok. Tapi bonus tidak ya. Itu beda," Gatot menegaskan.
Diketahui, kabar tunggakan honor Asian Games sudah muncul sejak Juli 2020. Saat itu, DPR meminta agar Kemenpora mencari solusi terkait persoalan honorarium dan intensif bonus panitia pelaksana Asian Games 2018.
Pasalnya, jika dibiarkan larut maka bisa mencederai semangat untuk memajukan olahraga nasional. Apalagi event terbesar di Asia itu sudah berlalu dua tahun dan pelaksanaannya mendapat pujian tak hanya nasional tapi internasional.