Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) berupaya agar multievent olahraga di Papua bisa dilaksanakan dengan penonton. Tetapi mereka juga siapkan regulasi kemungkinan terburuk.
PON akan berlangsung 20 Oktober sampai 4 November 2021 di Papua. Pesta olahraga nasional itu akan mempertandingkan 37 cabor. Dalam masa persiapannya, KONI Pusat sempat mengusulkan agar PON bergulir tanpa penonton belum lama ini.
Hal itu tak lepas dari kondisi pandemi virus Corona yang kian meningkat kasusnya. PB PON XX Papua merespons usulan itu dengan menyiapkan opsi regulasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dari penyelenggara tentu siap dengan apapun yang terjadi. Memang tidak bisa dipastikan COVID-19 berakhir. Tapi segala kesiapan PB PON untuk antisipasi tanpa penonton, sudah pernah dilakukan dengan virtual," kata Ketua Harian PB PON, Yunus Wonda, dalam laman resmi PON Papua.
Hanya saja, ia menyoroti, dampak mental yang akan terjadi pada atlet bila pertandingan bergulir tanpa adanya dukungan penonton. Belum lagi kebanggaan masyarakat Papua karena multievent itu digelar pertama kali di kota tersebut dengan fasilitas olahraga yang luar biasa.
Maka itu, pihaknya berusaha memaksimalkan broadcasting sebagai langkah antisipasi kemungkinan tersebut. Meskipun finalisasi ada tidaknya penonton di PON tergantung dengan keputusan Presiden RI Joko Widodo nanti.
"Kami tetap bekerja siapkan regulasi maupun fasilitas pendukung PON. Ada bidang broadcasting juga disiapkan seperti kemarin saat hitung mundur, langkah-langkah design sudah diantisipasi juga, sehingga masyarakat bisa menonton langsung di media sosial live streaming," ujarnya.
"Kami masih siapkan pekerjaan dalam posisi normal. Kalau situasi seperti ini kan di luar dari pekerjaan kita. Jadi apapun itu tetap fokus semuanya untuk menyukseskan penyelenggaraan dan prestasi di PON," kata dia menambahkan.
Saksikan video 'Presiden Real Madrid Florentino Perez Terpapar Covid-19':