Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mengungkapkan saat ini berbagai kalangan masih menunggu jawaban dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait kepastian penggunaan nama Wonderful Mandalika Pertamina, sebagai nama resmi Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat.
Sementara untuk tim balap motor asal Indonesia, Mandalika Racing Team karena telah bekerja sama dengan Team Stop and Go (SAG), telah resmi melahirkan nama Pertamina Mandalika SAG Team. Tim ini telah diperkuat oleh tiga pebalap.
"Tom LΓΌthi asal Swiss dan Bo Bendsneyder asal Belanda yang memiliki garis keturunan Indonesia, keduanya turun di kelas Moto2. Serta Dimas Ekky Pratama asal Indonesia yang akan berlaga di FIM CEV Repsol Moto2 European Championship 2021," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan ini disampaikan Bamsoet usai menerima jajaran Mandalika Racing Team, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta. Jajaran Mandalika Racing Team juga hadir, di antaranya Ketua Muhammad Rapsel Ali, Direktur Operasional Kemalsyah Nasution, dan Direktur Komersil Irawan Sucahyono.
Menurut Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini, berbagai pebalap yang berhasil menembus MotoGP juga pernah mengawali kariernya dari CEV Moto2, antara lain Marc Marquez, Casey Stoner, Scott Redding, hingga Jorge Lorenzo.
"Sebuah tantangan besar yang harus dijawab oleh Dimas Ekky agar bisa mengibarkan bendera merah putih sekaligus mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Jika sukses di CEV Moto2, tak mustahil kelak Dimas Ekky juga akan mengikuti jejak para pembalap dunia lainnya yang berhasil menembus MotoGP," jelasnya.
Ia juga mengapresiasi Mandalika Racing Team yang turut membuka Mandalika Racing Academy sebagai wadah membina para pebalap motor Indonesia agar bisa berlaga di berbagai kejuaraan internasional, seperti Moto3, Moto2, hingga MotoGP.
"Tak hanya pebalap, Mandalika Racing Academy juga akan membina anak bangsa untuk menjadi mekanik handal berkualitas internasional. Sehingga bisa turut meramaikan pasar mekanik di berbagai team balap dunia. Khususnya, agar team balap Indonesia bisa menggunakan mekanik yang berasal dari anak bangsa sendiri," pungkasnya.
(mul/mpr)