Menpora Zainudin Amali merespons kabar terkait Hambalang yang disebut bakal jadi tempat pemusatan latihan nasional. Dia menyebut belum ada keputusan soal itu.
Sebelumnya, Menpora Amali dalam rapat terbatas yang digelar Senin (15/3) di Istana Merdeka, Jakarta, telah mempresentasikan Desain Besar Olahraga Nasional tersebut.
Sejumlah pihak berkepentingan seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI), perguruan tinggi, akademisi, hingga praktisi olahraga telah dilibatkan dalam penyusunan desain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama mereka, Kemenpora melakukan uji publik desain keolahragaan nasional dan memperoleh masukan-masukan yang digunakan selama proses pengembangan desain.
Desain Besar (Grand Desain) tersebut berbicara dari sumber potensi talenta, yakni para siswa dari tingkat SMP, hingga pelatihan yang bertujuan membentuk atlet-atlet nasional yang tangguh. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenpora berencana untuk membangun 10 sentra pemusatan latihan di sejumlah daerah.
Saat itu, Amali mengatakan akan mempertimbangkan untuk menjadikan Hambalang sebagai tempat untuk sentra atlet senior dan atlet-atlet kita yang sudah siap untuk bertanding.
Akan tetapi pernyataan Amali itu ternyata langsung disimpulkan publik dan stakeholder olahraga bahwa Hambalang bakal jadi tempat Pemusatan Olahraga Nasional. Menanggapi itu, politikus Golkar itu berupaya meluruskannya.
"Memang dalam desain besar olahraga Indonesia tertera tentang adanya kebutuhan tempat pemusatan latihan yang terpadu untuk atlet dalam tingkatan elit usia 18 tahun ke atas dan siap mengikuti event," kata Amali dalam keterangan resminya, Rabu (17/3/2021).
"Tetapi Hambalang itu belum bisa dipastikan akan digunakan, hanya menjadi pilihan utama karena Hambalang itu sudah tercatat dalam aset negara di Kemenpora," dia menegaskan.
Bukan tanpa alasan dia mengatakan begitu. Pihaknya harus lebih dulu memastikan kelayakan aspek teknisnya dan yuridisnya. Terlebih, Hambalang sempat ada masalah hukum.
Oleh karena itu, Menpora Amali meminta kepada publik dan stakeholder olahraga untuk langsung menyimpulkan bahwa Hambalang akan segera dibangun kembali.
"Kami juga masih mempertimbangkan alternatif lain. Bila pilihan lain itu lebih baik untuk digunakan maka kita tentu akan mempertimbangkan dari sisi teknis dan yuridisnya," ujarnya.
"Sekali lagi Menpora Amali menegaskan bahwa belum tentu Hambalang menjadi pilihan satu-satunya dan akan digunakan," menteri asal Gorontalo itu menegaskan.
Simak juga 'My Trip My Adventure: Sensasi Offroad di Bukit Hambalang':