Komite Olimpiade Indonesia (KOI) segera menerbitkan SK (Surat Keputusan) tim Chef de Mission (CdM) Olimpiade yang dipimpin Rosan P. Roeslani. Langkah ini diharapkan bisa mempermudah gerak Rosan dkk.
Kabar itu dipertegas Sekretaris Jenderal KOI, Ferry Kono, yang menyebut SK tim CdM kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo akan keluar pekan ini. Dengan demikian, tim CdM dapat bergerak maksimal menyiapkan kebutuhan Merah Putih menuju Negeri Sakura.
"KOI akan mengeluarkan SK Tim CdM tahap awal yang beranggotakan 10 orang, sehingga mereka bisa langsung bekerja mulai pekan depan," ujar Ferry dalam keterangan rilisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbitan SK tersebut merupakan kelanjutan dari penunjukan CdM Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani pada akhir Desember 2019. Tim CdM nantinya akan bekerja di Lantai 16 Kantor NOC Indonesia, Senayan, Jakarta.
Ferry menjelaskan anggota Tim CdM masih akan bertambah. Sebab, perwakilan NOC Indonesia belum diikutsertakan dalam SK Tim CdM Tahap Awal. "Kami masih menghitung berapa orang yang akan bergabung di SK Tim CdM, yang jelas dari NOC Indonesia jumlahnya terbatas karena situasinya pandemi," kata Ferry.
"Kami juga akan memasukkan pihak KBRI di Tokyo dalam SK Tim CdM guna memudahkan koordinasi persiapan. Termasuk WNI di Tokyo atau mungkin TKI yang mungkin bisa membantu support makanan."
Sebelum rencana penerbitan SK muncul, Rosan bersama KOI telah bergerak dengan mengunjungi Pelatnas bulutangkis di Cipayung pada akhir April lalu. Ia memantau perfoma Greysia Polii dkk serta mengingatkan untuk tetap menjaga kesehatan jelang pertandingan.
"Ini masa yang tidak gampang. Kita harus terlatih untuk menjalankan protokol kesehatan agar tetap sehat dan terhindar dari COVID-19. Waktu sudah dekat, tolong atlet-atlet menjaga diri karena sebaik apa pun persiapan percuma jika saat jelang keberangkatan ke Olimpiade justru terkena terpapar COVID-19," ucap Rosan memberi pesan saat itu.
Ke depannya, Rosan berjanji akan lebih intens meninjau persiapan Pelatnas cabor lainnya. Seperti atletik, angkat besi, serta panahan, dan cabang olahraga lainnya yang dinilai berpeluang lolos kualifikasi. Olimpiade Tokyo berlangsung 23 Juli-8 Agustus digelar secara extraordinary karena pandemi COVID-19.
Panitia Pelaksana Olimpiade Tokyo (TOCOG) telah menerbitkan Playbook Tahap II yang berisi panduan protokol kesehatan selama Olimpiade, seperti kewajiban tes COVID-19 sebanyak dua kali sebelum keberangkatan hingga tes berkala selama penyelenggaraan berlangsung.
Simak juga 'Olimpiade Tokyo 2021 Akan Tanpa Penonton Internasional':