Di tahun 2012 alias kala usianya 24 tahun, barulah Deiveson Figueiredo menjajal dunia MMA profesional. Dia berlaga di Knock Out Combat Icoaraci.
Lima tahun berikutnya, Figueiredo mencoba berbagi kompetisi seperti Amazon Fight, Jurunense Open Fight MMA, sampai Jungle Fight.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhirnya di tahun 2017, apa yang Figueiredo tanam dapat Figueiredo tuai. Dia dapat kesempatan bermain di UFC!
11 Laga dilalui Figueiredo di UFC. Rekornya, sembilan kali menang, sekali kalah, dan sekali seri. Tahun 2020 kemarin adalah puncak kariernya, dirinya mampu mengangkat sabuk juara UFC kelas Flyweight setelah mengalahkan Joseph Benavidez.
![]() |
Roda kehidupan Deiveson Figueiredo berbalik. Dulu dia banting tulang untuk makan, kini pundi-pundi uang sudah mengalir deras. Jutaan Dollar Amerika sudah masuk ke dompetnya dari pertarungan-pertarungan di UFC.
Figueiredo pernah ditanya, barang mewah apa yang pertama kali dibelinya. Dia menjawab simpel, cuma kacamata hitam.
"Saya suka merawat diri sendiri, karena saya suka menjadi pria yang bergaya," celetuk Figueiredo.
![]() |
Apakah Deiveson Figueiredo sudah puas? Rasanya tidak. Dia mau mengalahkan para petarung terbaik di UFC, terbaru nanti rematch menghadapi Brandon Moreno pada UFC 263 akhir pekan mendatang. Sebelumnya, Moreno mampu mengimbanginya.
"Saya datang untuk memanaskan kelas flyweight. Saya adalah juaranya dan saya berencana untuk mengalahkan setiap petarung dan saya akan membawa penonton kembali ke kelas tersebut," tegasnya.
Kisah Deiveson Figueiredo menjadi inspirasi buat siapa saja, khususnya para petarung. Kerja keras dan semangat pantang menyerah adalah janji nyata untuk membuka pintu kesuksesan.
(aff/krs)