Kata CdM soal Peringkat Indonesia dan Target di Olimpiade Tokyo 2020

Kata CdM soal Peringkat Indonesia dan Target di Olimpiade Tokyo 2020

Mercy Raya - Sport
Kamis, 05 Agu 2021 16:20 WIB
TOKYO, JAPAN - JULY 23: Flag bearers Nurul Akmal and Rio Waida of Team Indonesia lead their team out during the Opening Ceremony of the Tokyo 2020 Olympic Games at Olympic Stadium on July 23, 2021 in Tokyo, Japan. (Photo by Patrick Smith/Getty Images)
Tim Indonesia saat defile Olimpiade Tokyo 2020 (Foto: Getty Images/Patrick Smith)
Jakarta -

Chef de Mission (CdM) Olimpiade Rosan P. Roeslani bicara mengenai peringkat Indonesia di klasemen perolehan medali, terkait dengan target di Olimpiade Tokyo 2020.

Rosan menjelaskan sejak awal bahwa pemerintah, melalui Menpora Zainudin Amali, menetapkan dua target yang harus dicapai Merah Putih selama mengikuti multievent yang dimulai sejak 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang.

Pertama ialah lebih baik dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dari sisi peringkat. Target kedua ialah perolehan jumlah medali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih baik dari Rio ini adalah memperbaiki peringkat dari sebelumnya 46 besar. Inginnya sih menembus 40 besar, tapi targetnya tetap lebih baik dari 46. Jadi Insyaallah lebih baik-lah (di Olimpiade Tokyo). Kalau perolehan medali kan kita sudah melampui," kata Rosan kepada detikSport, Kamis (5/8/2021).

Jika dalam hitung-hitungan target medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia sendiri nyaris meleset karena ganda putra dan ganda campuran dari cabor bulutangkis yang diandalkan bisa menyumbang emas, tidak mampu mewujudkannya.

ADVERTISEMENT

Kejutan justru datang dari juara Olimpiade Greysia Polii/Apriyani Rahayu serta perunggu Anthony Sinisuka Ginting. Belum lagi dua medali perunggu dari atlet muda Rahmat Erwin Abdullah dan Windy Cantika Aisah di cabang angkat besi. Satu medali lain diraih Eko Yuli Irawan yang mendapatkan perak. Soal itu, Rosan mengakui memang tidak sesuai harapan.

"Memang target-target yang tadinya diharapkan dari ganda putra, dan sektor lain di bulutangkis ini, berguguran. Tapi itu juga terjadi di beberapa negara yang atletnya nomor satu seperti China dan Jepang. Justru yang dapat kemenangan pemain under dog dan itu berlaku di beberapa cabor. Jadi yang tidak diunggulkan justru bermain lebih lepas, ringan, tanpa tekanan, sehingga hasilnya lebih maksimal," katanya.

"Sementara kalau dari angkat besi kami mencanangkan Eko Yuli, untuk Windy Cantika kami berharap karena sebelumnya dia peringkat 5, alhamdullilah dia bisa mencapat peringkat tiga. Kalau Rahmat memang di luar dugaan kami sebab dua angkatan dia itu di atas angkatan dia sebelumnya. Dia bahkan di angkatan clean and jerk menyamai rekor Olimpiade, nah disitu mengejutkan semua pihak."

Meskipun begitu, Rosan bersyukur di balik ada target yang terancam gagal tercapai tapi atlet Indonesia mampu tampil baik di Olimpiade, sekalipun di tengah tingginya kasus COVID-19.

"Saya merasa bersyukur kita masih bisa menyumbang medali emas, perak, dan perunggu karena memang kita rasakan karantina, tidak boleh kemana-mana. Hanya dari wisma ke tempat bertanding atau latihan. Atlet pun punya risiko tertular dan ada rasa jenuh. Tapi alhamdullilah mereka menjalaninya dengan semangat," kata Rosan.

"Saya juga sebenarnya tidak terlalu khawatir dengan masalah peringkat tapi masalah kesehatan atlet dan ofisial Indonesia di sana. Itu yang membuat saya deg-degan dari sebelum berangkat, setibanya di sana, hingga pulang ke Tanah Air. Jadi itu yang lebih membuat saya khawatir agar jangan sampai ada yang kena COVID-19," dia mengungkapkan.

"Dan enggak mudah lo, benar-benar tidak mudah. Tapi alhamdullilah saya senangnya mereka bisa kembali, berangkat, ada di sana, lalu alhamdullilah semua sudah kembali dengan keadaaan sehat tanpa ada terkena COVID-19. Itu saja yang membuat saya bersykur," ujarnya.

Indonesia untuk sementara ini berada di peringkat 43 klasemen Olimpiade Tokyo 2020. Peluang untuk tergeser masih besar lantaran ada sejumlah negara yang bertanding dalam memperebutkan medali hingga akhir pekan ini. Sedangkan kontingen Indonesia secara resmi sudah tidak ada lagi pertandingan dan Merah Putih juga telah berada di Tanah Air.

(mcy/krs)

Hide Ads