Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, menegaskan PON XX Papua tetap terus berlanjut meski ada 29 atlet dan ofisial terkonfirmasi positif COVID-19. Terkait hal tersebut, Amali langsung mengambil langkah dengan langsung berkoordinasi dengan Panwasrah PON XX Papua, PB PON, Dinas Kesehatan dan Satgas COVID-19 untuk segera melakukan tracing.
"Saya kira pertandingan-pertandingan di PON telah dilaksanakan dengan prokes ketat dan dengan buble to buble. Saya kira PON XX Papua masih lanjut terus karena semua sudah divaksin hingga 60-70%," ujar Amali dalam keterangan tertulis, Rabu (6/10/2021).
Lebih lanjut, Amali mengungkapkan saat di cluster Mimika, Dinkes menyatakan mereka yang terpapar mengalami tanpa gejala dan CT valuenya sekitar 37an yang artinya masih aman, dua tiga hari kembali di tes juga sudah negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan mereka diketahui setelah PCR Swab Test akan kembali ke tempatnya masing-masing. Jadi, kalau atlet, pengalaman di berbagai tempat termasuk di olimpiade lalu kalau toh mereka juga terkena (COVID-19) itu recoverynya sangat cepat karena daya tahan tubuhnya bagus," tambah Amali.
Ia juga menuturkan akan berkoordinasi dengan Panwasrah dan Bidang Kesehatan PB PON dan Satgas untuk tracing. Selain itu, ia juga meminta untuk segera ditelusuri penyebarannya karena ini buble to bubble di masa inkubasi 7-14 hari, sehingga atlet dan ofisial khawatir sebenarnya telah terkonfirmasi sebelumnya hanya saja belum terdeteksi.
"Saat di PCR memang belum terlihat jika baru satu atau dua hari, setelah di sini masuk inkubasi baru terlihat saat mau pulang. Karena pada saat bertanding itu mereka selalu di antigen," ucap Amali.
Sebelumnya, menurut Amali Pemerintah dari awal persiapan penyelenggaran PON Papua terus mendorong agar masyarakat divaksin. Sebab, jika sudah divaksin maka recoverynya cepat dan tidak akan lama.
"Penonton sekitar cluster sudah sekitar 60-70% divaksin minimal vaksin tahap pertama dan selalu memakai masker serta menjaga jarak. Karena PON ini adalah kebanggaan masyarakat Papua, pestanya mereka jadi kita hanya bisa mengatur, tapi untuk melarang ketat tidak bisa mereka akan berkerumun lagi," tutur Amali.
Amali juga merasa senang kontingen dari Jawa Timur melakukan sistem karantina selama 5 hari usai pulang dari PON Papua. Amali berharap seluruh kontingen peserta PON Papua menerapkan hal yang sama.
"Saya senang seperti KONI Jawa Timur yang meminta seluruh kontingennya begitu kembali dari PON ini melakukan karantina selama 5 hari. Saya harap semua kontingen yang lain juga menerapkan hal seperti itu, sebagai salah satu cara untuk mencegah makin meluasnya penularan," pungkas Amali.
Simak juga video 'Pakar Bicara Potensi Sumber Gelombang Ketiga Corona di RI':