Atlet Pelatnas National Paralympic Committee (NPC) Indonesia di Solo hanya diperbolehkan ikut satu nomor di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua.
Hal itu disampaikan Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, dalam menyambut Peparnas yang bergulir 2-15 November. Ia menyebut atlet-atlet yang berada di Pelatnas dan sudah langganan mengikuti kejuaraan internasional hanya boleh tampil di satu nomor pertandingan cabang olahraga.
"Pertimbangannya di Peparnas ini kami ingin mencari bibit. Jika kami adu yang sudah pernah latihan dengan yang latihannya jarang kan logikanya tidak bisa menang yang baru ini," kata Senny kepada detikSport, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Papua Hitung Mundur Menuju Peparnas 2021 |
"Umpamanya pemain tenis meja lawannya langsung David Jacobs, ya kalah. Enggak dapat kesempatan yang di bawahnya dan hati mereka langsung kecil karena merasa 'ah, tak bisa menang saya dengan mereka-mereka itu'. Tapi jika kami beri kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk prestasi kan bagus. Mereka bangga," dia menjelaskan,
"Bayangkan jika atlet yang jarang latihan renang, kemudian diadu dengan atlet yang latihan terus setahun dua tahun ( di satu lokasi terpusat) tak mungkin bisa menang. Sedangkan untuk nomor yang dipilih keputusannya terserah pada si atlet," imbuhnya.
NPC Indonesia saat ini sedang mem-pelatnas-kan lebih dari 200 atlet. Mereka dijadwalkan terbang ke Papua menyesuaikan dengan provinsi masing-masing di atlet. "Semua berangkat ke Papua dan saat ini kondisinya mereka siap tanding," katanya.
Peparnas 2021 diikuti 1.940 atlet dengan mempertandingkan 12 cabang olahraga. Enam cabor akan dipertandingkan di Kota Jayapura dan enam lainnya di Kabupaten Jayapura. Adapun cabor dimaksud yakni bulu tangkis, boccia, catur, judo, tenis lapang kursi roda dan sepakbola CP, angkat berat, atletik, menembak, panahan, renang, dan tenis meja.
Pada Peparnas edisi sebelumnya, Jawa Barat menjadi kontingen tersukses. Selain menjadi tuan rumah, Jawa Barat juga sebagai juara umum dengan perolehan 178 medali emas.
(mcy/krs)