4. Jonatan Christie
Ialah salah satu tunggal putra Indonesia yang merupakan penentu kemenangan Indonesia di kejuaraan beregu putra Piala Thomas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jojo, panggilan akrab Jonatan, jadi pemain ketiga Indonesia pada laga final kontra China di Ceres Arena, pada Oktober lalu. Ia menghadapi Li Shi Feng dan mengamankan kemenangan ketiga untuk Indonesia dengan skor 21-14, 18-21, 21-14.
Bagi Indonesia, gelar ini menghapus dahaga selama hampir dua dekade di turnamen ini. Setelah terakhir menjuarainya pada 2002, Indonesia memang selalu gagal menambah trofi Piala Thomas, termasuk dua kali kalah di 2010 dan 2016.
Jonatan saat itu mengatakan kemenangan tersebut dipersembahkannya untuk masyarakat Indonesia yang masih bergelut dengan pandemi COVID-19. Ia berharap hasil ini bisa menyemangati seluruh warga di Tanah Air.
5. Veddriq Leonardo
Veddriq Leonardo adalah salah satu pahlawan Indonesia yang datang dari cabor panjat tebing. Pemegang rekor dunia speed putra ini kembali mengharumkam nama bangsa dengan menyabet medali emas speed putra dalam IFSC Climbing World Cup Villars, Swiss, pada awal Juli 2021.
Baca juga: Sebuah Penebusan 'Dosa' Jonatan Christie |
Dalam babak final, Veddriq harus berhadapan dengan atlet Rusia Dmitrii Timofeev. Veddriq melaju kencang dan meraih kemenangannya usai membukukan waktu 5,329 detik.
6. Leani Ratri Oktila
Leani Ratri Oktila ialah atlet parabadminton tersukses di sepanjang sejarah paralimpiade.
Ia menyabet dua medali emas dari nomor ganda campuran bersama Hary Susanto dan ganda putri bersama Khalimatus Sadiyah, serta perak di tunggal putri.
Padahal saat itu parabadminton merupakan debutan dipertandingkan di multievent empat tahunan khusus atlet difabel. Namun, Leani mampu menunjukkan bakat dan keahliannya dalam mengolah olahraga tepok bulu tersebut.
7. Saptoyogo Purnomo
Saptoyogo Purnomo ialah atlet paratletik yang merupakan pahlawan bangsa. Ia meraih podium dengan merebut medali perunggu pada nomor lari 100 meter putra kategori T37 di Paralimpiade Tokyo 2020.
Dalam babak final yang berlangsung di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Saptoyogo berhasil melewati keterbatasannya dengan finis ketiga dengan catatan waktu 11,31 detik.
(mcy/cas)