Panjat Tebing Indonesia Bidik Prestasi di Kejuaraan Dunia 2022

ADVERTISEMENT

Panjat Tebing Indonesia Bidik Prestasi di Kejuaraan Dunia 2022

Mercy Raya - Sport
Jumat, 10 Des 2021 13:10 WIB
Indonesia berjaya pada kejuaraan panjat tebing Asian Championship 2019 di Stadion Pakansari Bogor, Sabtu (9/11/2019). Indonesia merebut 5 medali.
Indonesia bersiap menjadi tuan rumah kejuaraan dunia panjat tebing 2022. (Foto: dok. humas PFTI)
Jakarta -

Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) berharap timnya bisa mengukir prestasi di rumah sendiri.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PP FPTI, Yenny Wahid, di tengah-tengah rancang program nasional bersama dalam rapat kerja nasional (Rakernas) FPTI di Jakarta, yang dimulai 9-10 Desember 2021.

Yenny mengatakan panjat tebing merupakan salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan oleh pemerintah. Hal ini lantaran panjat tebing memiliki segudang prestasi.

"Ini sejalan dengan tren dunia. Saat ini anak muda mulai meninggalkan conventional sport dan beralih ke olahraga ekstrem. Kalau enggak ekstrem kurang menantang," kata Yenny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/12/2021).

Ia menjabarkan dalam rakernas ini semua disatukan oleh keinginan yang sama untuk memajukan olahraga panjat tebing di Indonesia. Tahun 2022 pun diakui menjadi tantangan untuk menggeber prestasi, setelah sejak dua tahun lalu, dunia olahraga terdampak adanya pandemi COVID-19.

Meskipun begitu, panjat tebing masih tetap bisa menorehkan prestasi. Misalnya Rahmad Adi Mulyono yang menjadi pemenang IFSC Connected Speed Knockout yang baru digelar untuk pertama kalinya pada 2 Agustus 2020. Di nomor speed world record putra, Adi mengungguli Gianluca Zodda dari Italia di babak final.

"Meski pandemi kami tetap ikuti kompetisi kebetulan internasional. Tahun 2021 lebih banyak lagi mulai dari seri world cup IFSC di Salt Lake City, Utah, AS dan Villar, Swiss dan keduanya kita menang. Di Salt Lake City lebih keren lagi karena dikuasai atlet Indonesia dan semua pecah rekor. Luar biasa sekali. Ukurannya memang medali tapi lebih jauh dari itu kita berhasil pecahkan rekor dunia," ujar dia.

Selain itu, pada World Cup di Salt Lake City, pemanjat Indonesia Veddriq Leonardo yang melawan rekan senegara Kiromal Katibin mampu mencatatkan waktu 5,208 detik di partai final. Catatan waktu ini sekaligus menjadi rekor baru setelah sebelumnya dipecahkan oleh Kiromal di babak kualifikasi dengan 5,258 detik.

Yenny menambahkan, catatan waktu luar biasa juga ditampakkan pada gelaran PON di Papua beberapa waktu lalu. Menurutnya hal ini menandakan masa depan panjat tebing yang gemilang tinggal ditingkatkan kembali dukungan dari setiap stakeholder.

"Kami butuh support pemangku kepentingan untuk terus mendukung pembinaan prestasi atlet kita agar potensi bisa direalisasikan jadi medali. Pada 2022 nanti Indonesia telah terpilih jadi tuan rumah World Cup (di Bali, 22-24 September 2022). Ini event besar dan dapat perhatian dunia. Mohon dukungan agar event sukses terlaksana. Pasti dampak akan lebih besar untuk panjat tebing tetapi juga dampaknya untuk nama negara," dia mengungkapkan.

Yenny menyebutkan, selain kompetisi dan kejuaraan internasional, FPTI juga berkomitmen untuk meningkatkan sistem komunitas untuk meningkatkan prestasi ke depan. FPTI akan menggelar pelatihan yang tidak hanya ditujukan untuk atlet tetapi juga komponen pendukung seperti pembuat jalur hingga juri.

"Salah satu fokus pembinaan kami route setter karena berhubungan dengan dua cabang yang kita belum bisa cemerlang yakni lead dan boulder. Kami akan adakan pelatihan seperti penguasaan bahasa. Sehingga kalau magang di luar negeri lebih mudah interaksi dan tingkatkan kualitas. Soal wisata alam juga kita pikirkan karena Indonesia kaya akan tebing indah," dia menegaskan.



Simak Video "Ganjar-Yenny Wahid Hadiri Peresmian Masjid Sheikh Zayed"
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/ran)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT