National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengusulkan 13 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di ASEAN Para Games ke-11. Apa saja?
ASEAN Para Sport Federation (APSF) sebelumnya disebut telah merestui Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN Para Games (APG). Meskipun dengan satu catatan yakni sanksi WADA harus segera diselesaikan.
Namun, peluang menjadi tuan rumah tetap besar seiring kepastian WADA akan mencabut sanksinya kepada Indonesia pada bulan depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersamaan itu, NPC Indonesia telah memutuskan untuk menggulirkan multievent dua tahunan negara-negara Asia Tenggara itu di Solo pada 20 hingga 31 Juli 2022. Mereka juga mengusulkan 13 cabang olahraga yang akan dipertandingkan.
Cabor itu antara lain atletik, renang, bulutangkis, tenis meja, catur, angkat berat, bocia, judo, goalboal, tenis kursi roda, panahan, CP football, dan basket kursi roda.
"Ke-13 cabor itu masih akan dirapatkan di Board of Governors (BoG) ASEAN Para Sport Federation (APSF) pada 17 Februari. Jadi, cabor itu akan diserahkan ke peserta, jika ada empat negara yang minat, maka oke diselenggarakan. Jika kurang dari itu, cabornya akan kami hapus," kata Wakil Sekretaris Jenderal NPC Indonesia Rima Ferdianto kepada detikSport, Selasa (18/1/2022).
Sehubungan itu, NPC Indonesia disebut Rima, juga telah menyiapkan venue-venue dan hotel sebagai akomodasi atlet di Solo.
"Kami juga sudah mencari mana lokasi ideal untuk tempat penyelenggaraan pertandingan ke-13 cabang tersebut dan hotelnya. Jadi nanti mirip Peparnas, kami akan membagi hotel by cabor, bukan by country," dia menjelaskan.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait pola penanganan COVID-19 seperti apa. Tapi itu masih gambaran kasar, kami tetap harus bekerja sama dengan Kemenkes dan luar negeri," ujarnyam
Seiring dengan kasus Omicron, varian baru virus Corona, Rima berharap pada bulan penyelenggaraan kasus Omicron sudah melandai. "Dengan begitu kita dalam kondisi aman jadi tuan rumah," ujarnya.