Canelo kemudian menegaskan bahwa targetnya cuma mengalahkan Golovkin. Kemenangan menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri rivalitas ini. "Tentu saya akan melakukannya. Knockout menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri pertarungan ini," tegasnya.
Golovkin menimpali Canelo dengan senyum sinis, tapi cukup tenang. Ia mengaku heran mengapa rivalnya begitu berapi-api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya begitu menghormatinya. Jika seperti yang dia bilang ini urusan pribadi, saya heran apa yang dia bicarakan, sebab setelah pertarungan kedua, kita berjabat tangan," kata GGG, julukan Golovkin.
"Saya yakin sudah melupakan semuanya setelahnya. Tapi jika dia bilang masih punya urusan dengan saya, ya itu urusan dia, bukan saya," ujarnya.
Canelo sendiri memegang rekor 57 kemenangan dan 2 kali kalah. Kekalahan terakhir diderita dari duel teranyarnya, yakni saat kalah angka mutlak [unanimous decision] dari Dmitry Bivol, Mei lalu.
Sementara Golovkin memegang catatan 42 kemenangan dan sekali kekalahan. Satu-satunya kekalahan diderita dari Canelo empat tahun lalu. Pada September nanti, keduanya akan bertarung untuk memperebutkan status juara tinju kelas menengah super, yang mana Canelo memegang empat sabuk juara yakni WBA Super, WBC, IBF, dan IBO.
(yna/aff)