Jeka Saragih akhirnya dikontrak UFC, namun memilih pindah ke kelas bulu. Biasa duel di kelas ringan, apa untung dan ruginya turun kelas?
Jeka akhirnya dikontrak UFC untuk bisa berlaga di ajang duel elite MMA tersebut. Meski kalah di Road To UFC awal bulan lalu, petarung asal Simalungun itu tetap diberi kontrak.
Namun, Jeka akhirnya turun kelas ke divisi bulu (featherweight/65,8 kilogram). Padahal, fighter berusia 28 tahun itu biasa berduel di kelas ringan (70 kilogram).
Menanggapi turun kelasnya, Jeka Saragih mengaku hal itu ada plus minusnya. Ia menilai, turun kelas membuat postur dan jangkauannya lebih diuntungkan, namun di satu sisi harus ekstra diet agar beratnya sesuai divisi.
Baca juga: Jeka Saragih Dapat Kontrak UFC! |
"Mungkin pindah kelas ini keputusan bersama dengan tim. Tapi yang pasti, pindah kelas ini sangat menguntungkan. bisa dibilang dari segi postur tubuh, dari jangkauan, banyaklah," kata Jeka saat menjawab pertanyaan detikSport, dalam wawancara daring bersama beberapa media Indonesia lainnya.
"Tapi ada ruginya, satu yaitu saya harus diet ekstra. Karena saya kan turun berat badan kan sangat banyak, makanya dietnya harus panjang. Bisa jadi nanti sekitar 15-20 kilogram."
"Tapi itu sebagian dari perjuangan, kalau mau juara harus berjuang," ujar Jeka Saragih.
Di kelas bulu sendiri, rajanya adalah Alexander Volkanovski. Fighter Australia itu kini berstatus juara di kelas tersebut, dan terakhir menjajal naik ke kelas ringan namun kalah dari Islam Makhachev.
Simak Video "Momen Jeka Saragih Tandatangan Kontrak UFC!"
[Gambas:Video 20detik]
(yna/mrp)