Presiden Federasi Balap Sepeda International (UCI) David Lappartient memuji Raja Sapta Oktohari tinggi-tinggi. Okto disebut sebagai Bapaknya Balap Sepeda Indonesia.
Hal ini dikatakan Lappartient saat membuka UCI Sharing Platform for Asian Cycling Confederation (ACC) di The Stones Hotel, Kuta, Bali, Selasa belum lama ini.
Menurut Lappartient, Okto punya peran besar dalam memajukan balap sepeda Indonesia di tingkat dunia. Sebelum memegang penuh jabatan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Okto memang lama berkecimpung di Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) sejak 2011.
Setelah memimpin ISSI DKI Jakarta pada 2011, Okto naik jadi Ketum PB ISSI pada 2015-2019 dan 2019-2021. Okto kemudian digantiman Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tahun lalu dan kini menjabat Ketua Dewan Kehormatan PB ISSI.
Itu menunjukkan betapa pentingnya Okto untuk ISSI dan perkembangan olahraga balap sepeda Indonesia. Apalagi Okto juga menjabat Senior Vice President ACC dan salah satu penggagas Bike to Wok.
"Terima kasih untuk tuan rumah Raja Sapta Oktohari sebagai Presiden NOC Indonesia, Sr Vice President ACC, dan saya harus katakan Anda adalah Bapak Balap Sepeda Indonesia," kata Lappartient dalam rilis kepada detikSport.
"Terima kasih untuk predikat yang diberikan oleh Mr President UCI David. Apa pun posisi saya, di mana pun, kapan pun, saya akan selalu menjadi keluarga balap sepeda. Dan semua yang saya lakukan adalah untuk perkembangan olahraga negeri saya tercinta, Indonesia," kata Okto.
Meski tak lagi memimpin ISSI, Okto masih punya pengaruh di sana. Salah satu inisiasinya adalah ketika Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang jadi tuan rumah UCI Track Nations Cup 2023, event pembuka perburuan poin Olimpiade 2024, di Velodrome International Rawamangun.
Indonesia juga terpilih menjadi tuan rumah UCI Sharing Platform for ACC di Bali. UCI Sharing Platform adalah forum yang menyediakan kesempatan kepada Federasi Nasional (NF) untuk bertemu dan berdiskusi berbagi pengalaman yang bermanfaat perkembangan balap sepeda negara masing-masing.
Beberapa pembicaranya adalah UCI WCC Director Jacques Landry yang membahas tentang Satellite Centres on the Continent serta Brenda Nava, International Relations Coordinator UCI dengan UCI Solidarity Programme. UCI Sharing Platform dilanjutkan dengan ACC Congres 1 Maret. Ini merupakan ACC Congress kedua yang diadakan di Indonesia setelah 2018.
