Boy Pohan: Sinkronisasi PON dengan Multi Event Harus Dilakukan

ADVERTISEMENT

Boy Pohan: Sinkronisasi PON dengan Multi Event Harus Dilakukan

Randy Prasatya - Sport
Kamis, 16 Mar 2023 01:30 WIB
Boy Pohan
Foto: Istimewa
Jakarta -

Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), Erick Thohir, dalam Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia (NOC), meminta adanya sinkronisasi pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan multi-event SEA Games, Asian Games dan Olimpiade.

Satu-satunya wasit tinju Tinju bintang 3, Muhammad Arisa Putra Pohan, sepakat dengan usulan Erick Thohir yang pernah menjabat sebagai Ketua NOC Indonesia tersebut. Apalagi, Indonesia memiliki program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2020.

"Sinkronisasi pelaksanaan PON dengan multi event wajib dilakukan jika memang sasaran menuju prestasi dunia dan Olimpiade sesuai visi DBON meraih prestasi dunia dan Olimpiade," kata Boy Pohan, panggilan akrab Muhammad Arisa Putra Pohan.

Pada tahun 2024 nanti, Indonesia akan dihadapkan dengan penyelenggaraan PON 2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut) pada 8 -20 September dimana pelaksanaannya hampir bersamaan dengan Olimpiade 2024 Paris yang akan digelar 26 Juli hingga 11 Agustus 2024.

"Terlalu riskan kalau tidak sinkron pelaksanaan multi-event nasional dan internasional. Waktunya pun sangat mepet karena atlet yang disiapkan ke Olimpiade pasti punya keinginan tampil di PON membela daerahnya masing-masing. Di beberapa cabang olahraga terjadi atlet lebih mementingkan tampil di PON yang sudah pasti mereka juara dan mendapatkan bonus menggiurkan," jelasnya.

Selain mendukung pernyataan Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Boy Pohan juga memuji strategi Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari yang mendorong agar cabang olahraga mendapatkan dana bantuan CSR BUMN.

"Ini terobosan baru Okto dalam mengatasi kendala dana yang selama ini menjadi penghambat prestasi olahraga apalagi Erick Thohir akan mendorong agar ada dana CSR BUMN untuk olahraga jika ada payung hukumnya," kata Boy Pohan.

Hal lain yang patut mendapat perhatian, kata Boy Pohan, hasil keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) NOC Indonesia yang memisahkan Badan Akreditasi Keolahragaan Indonesia (BAKI) menjadi lebih independen.

"Pemisahan ini menjadi bukti bahwa BAKI akan lebih independen dan pantas mendapat kepercayaan untuk menyelesaikan masalah sengketa olahraga," tandas Boy Pohan, satu-satunya wasit dari Asian Tenggara yang mendapat kepercayaan memimpin Kejuaraan Dunia Tinju Wanita yang berlangsung di New Delhi, India, 16-26 Maret 2023.



Simak Video "Teka-teki 'Kejutan' Jokowi di Rabu Pon 1 Februari, Soal Reshuffle?"
[Gambas:Video 20detik]
(ran/pur)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT