Kejuaraan Akuatik Kelompok Usia se-Asia Tenggara edisi ke 45 bakal dihelat di Indonesia dalam waktu dekat di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno (GBK). Ajang itu akan melombakan tiga cabang disiplin untuk kali pertama.
Adalah kejuaraan bertajuk 45th SEA Age Group Championship 2023 yang dijadwalkan bergulir pada 24-26 Agustus ini. Adapun kejuaraan mempertandingkan cabang renang, loncat indah, dan polo air.
Wakil Ketua Umum Akuatik Indonesia, Harlin Rahardjo, mengatakan Indonesia menjadi tuan rumah ajang SEA Age Group Championship sudah cukup lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, khusus tahun ini mereka mengajukan diri dan dipastikan menjadi tuan rumah kembali untuk kali pertama, dengan tak hanya menyelenggarakan cabang renang saja seperti pada 44 edisi sebelumnya. Tapi terdapat dua cabang tambahan yaitu loncat indah dan polo air.
"Kami mengusulkan diri mengingat kita sudah sering mengadakan lomba multicabor baik nasional maupun multievent seperti Asian Games," kata Harlin dalam jumpa persnya melalui Zoom, Senin (22/8/2023).
Usulan Indonesia untuk mementaskan tiga cabor dari sebelumnya hanya renang bukan tanpa alasan. Selain mengembangkan cabang disiplin lain, faktanya loncat indah dan polo air belum memiliki kejuaraan kelompok umur serupa di Asia Tenggara.
Ide itu lantas disambut baik oleh tim negara peserta. Terbukti, sejumlah negara mengirimkan kontingennya cukup banyak. Harlin menyebut untuk cabang renang saat ini tercatat ada 316 atlet yang sudah mendaftar dari sejumlah negara.
Kemudian cabang polo air terdiri dari 100 orang yang berasal dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Adapun khusus tuan rumah dan Malaysia mengirimkan dua tim baik putra dan tim putri. Sedangkan loncat indah terdiri dari sekitar 65 atlet berasal dari enam negara, di antaranya Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia.
"Ini cukup menggembirakan dari negara-negara ASEAN dan kebanggaan Indonesia untuk jadi pelopor kegiatan multicabor ini. Hal ini juga berkaitan dengan semangat Akuatik Indonesia dan diharapkan dapat menjadi acuan penyelenggaraan SEA Age Group Championship ke depannya," kata Harlin, yang juga Komite Eksekutif Bendahara Federasi Akuatik Asia Tenggara.
Sementara itu, Komtek Loncat Indah Indonesia, Ronaldy Herbiantoro, menyambut positif kejuaraan ini karena cabangnya turut diikutsertakan dalam pertandingan tahun ini.
"Kami senang bisa dilibatkan kembali apalagi diselenggarakan di Indonesia. Ini tentu menjadi tolok ukur kami untuk menatap kejuaraan selanjutnya. Kami juga akan menjadikan kejuaraan ini sebagai evaluasi kelompok usia umumnya, yang jadi penerus atlet senior," kata Ronaldy, dalam kesempatan yang sama.
"Harapan kami ajang ini juga dapat memunculkan atlet-atlet potensial dan menjadi bahan evaluasi kami, Komtek ke jenjang selanjutnya. Termasuk kesiapan untuk SEA Games mendatang," lanjutnya.
Hal serupa diungkapkan pelatih renang, Wisnu Wardhana. Ia malah berharap cabang renang dapat memberikan hasil terbaiknya, minimal menembus pencapaian prestasi pada edisi sebelumnya.
"Kalau dari renang kami harap dapat emas sebanyak mungkin, paling tidak lebih dari raihan emas di Malaysia. Jika tak salah ada di sekitar 20-an emas," kata Wisnu.
"Ajang ini juga diharapkan jadi barometer untuk masa depan dua tiga tahun ke depan. Regenerasinya harus terlihat dari sini walaupun tak jadi tolok ukur yang krusial, tapi paling tidak bisa jadi benchmark melihat seberapa jauh di negara Asia Tenggara, karena beberapa atlet di kejuaraan ini ada yang menjadi tujuan utama, tapi juga tujuan sasaran."
"Harapan yang ketiga kita bisa memetakan persaingan di SEA Games seperti apa. Tim Thailand tentu akan memberikan persaingan ketat karena akan mengirim perenang kuat dan edisi kemarin mereka juga. Kalau Singapura atlet kelompok usianya sejajar dengan kita, dan perenang-perenang mudanya cukup bagus," kata Wisnu.
(mcy/cas)