Dualisme Tenis Meja Indonesia Tak Kunjung Usai, Eks Pemain Kesal

Dualisme Tenis Meja Indonesia Tak Kunjung Usai, Eks Pemain Kesal

Randy Prasatya - Sport
Senin, 25 Sep 2023 01:15 WIB
Mantan atlet Indonesia yang tampil di Olimpiade, Ling Ling Agustin,Β kesal masalah tenis meja tak juga tuntas.
Ling Ling Agustin kecewa masalah tenis meja tak juga selesai. (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Masalah dualisme federasi tenis meja di Indonesia belum juga selesai. Legenda tenis meja, Ling Ling Agustin, keluarkan unek-unek.

Konflik organisasi tenis meja Indonesia sudah melewati tiga pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan 7 pelaksanaan SEA Games. Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade itu, masalah belum juga beres.

Masalah ini bukan hanya merusak tatanan pembinaan tenis meja Indonesia, tetapi juga menghancurkan masa depan atlet. Mantan atlet Indonesia yang tampil di Olimpiade, Ling Ling Agustin, mulai berteriak lantang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai anggota Komisi Atlet Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Ling Ling merasa bertanggungjawab memikirkan masa depan atlet tenis meja Indonesia. Apalagi, tenis meja yang merupakan salah satu cabang olahraga populer di Tanah Air tidak lagi Mengibarkan Merah Putih di ajang event regional maupun internasional.


"Saya itu pelaku sekaligus saksi sejarah Indonesia mampu menyapu bersih 7 medali emas yang diperebutkan untuk disumbangkan bagi Kontingen Indonesia pada SEA Games 1993 Singapura.

ADVERTISEMENT

"Saat itu kejayaan tenis meja Indonesia sudah berantakan. Bukan hanya tatanan pembinaan tenis meja Tanah Air saja yang rusak, tetapi impian atlet-atlet tenis meja terkubur beberapa generasi," tegas Ling Ling Agustin kepada pewarta, Sabtu (23/9/2023).

Ling Ling Agustin, yang juga pemilik Klub Tenis Meja Cahaya Nusantara, mengaku sedih melihat pembukaan Asian Games 2022 Hangzhou, yang berlangsung pada 2023, karena atlet tenis meja tidak memperkuat Kontingen Indonesia.

"Selama 12 tahun konflik dualisme tak kunjung selesai. Padahal, semuanya mengklaim dirinya paling mencintai tenis meja dan selalu memikirkan nasib atlet tenis meja Indonesia. Kenapa konflik tidak selesai?" Ling Ling menyesalkan.

Tak main-main kemarahan sang legenda. Dia juga menyemprot keegoisan dua federasi tenis meja di Indonesia, yakni PP PTMSI dan PB PTMSI.

"Ini kan akibat masing-masing mempertahankan ego masing-masing," ujar peraih lima medali emas di SEA Games itu.




(ran/aff)

Hide Ads