Olimpiade: Akhirnya Indonesia Tak Cuma Dapat Emas dari Bulutangkis

Olimpiade: Akhirnya Indonesia Tak Cuma Dapat Emas dari Bulutangkis

Lucas Aditya - Sport
Kamis, 08 Agu 2024 18:55 WIB
Paris 2024 Olympics - Climbing - Mens Speed, Big Final - Le Bourget Sport Climbing Venue, Le Bourget, France - August 08, 2024. Veddriq Leonardo of Indonesia cellebrate winning the gold REUTERS/Benoit Tessier
Veddriq Leonardo menyumbang emas untuk Indonesia di Olimpiade dari cabor panjat tebing nomor speed putra. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta -

Kontingen Indonesia pecah telur medali emas di Olimpiade 2024 lewat cabor panjat tebing. Akhirnya, emas Indonesia tak melulu dari bulutangkis.

Di Le Bourget Climbing Venue, Paris, Kamis (8/8/2024), Veddriq Leonardo yang menjadi penyumbang emas untuk Indonesia. Di babak final, atlet 27 tahun itu mengalahkan atlet China, Wu Peng.

Veddriq mencatatkan waktu 4,75 detik. Catatan waktu itu lebih cepat 0,02 detik dari Wu Peng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emas dari panjat tebing ini menjadi pelipur lara kegagalan bulutangkis menyumbang medali emas untuk Indonesia di Olimpiade 2024. Olahraga tepok bulu cuma meraih perunggu dari nomor tunggal putri atas nama Gregoria Mariska Tunjung.

Di Olimpiade, bulutangkis menjadi andalan meraih emas selama bertahun-tahun. Secara keseluruhan, bulutangkis menyumbangkan delapan dari sembilan emas Indonesia di sepanjang sejarah Olimpiade.

ADVERTISEMENT

Dua emas pertama dipersembahkan tunggal putra dan tunggal putri di Olimpiade 1992 di Barcelona. Alan Budikusuma dan Susy Susanti yang menjadi juara.

Indonesia kembali meraih emas di Olimpiade 1996 lewat bulutangkis. Kali ini, Rexy Mainaky/Ricky Subagja yang mempersembahkan dari nomor ganda putra.

Pada Olimpiade 2000, ganda putra yang menyumbang emas. Candra Wijaya/Tony Gunawan yang menjadi pemenang. Disambung oleh Taufik Hidayat di nomor tunggal putra pada Olimpiade 2004.

Hendra Setiawan/Markis Kido masuk daftar penyumbang emas lewat ganda putra pada 2008. Bulutangkis Indonesia gagal meraih emas pada 2012 di London.

Setelah itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menang emas ganda campuran di Olimpiade 2016. Greysia Polii/Apriyani Rahayu menang emas dari ganda putri di Olimpiade 2020. Indonesia menjadi salah satu negara yang sudah lengkap di lima nomor cabor bulutangkis di Olimpiade.

Indonesia mempunyai lumbung medali Olimpiade di cabor angkat besi dan panahan. Dua cabor itu masih mentok di perak dan perunggu.

Di Olimpiade 2024, Indonesia masih mempunyai peluang untuk menambah dua medali lagi. Rizki Juniansyah bertanding di cabor angkat besi kelas 73 kilogram. Sementara Nurul Akmal berlomba di nomor +81.

(cas/krs)

Hide Ads