Ketika Lomba Lari Makin Fleksibel, Virtual pun Bisa

Ketika Lomba Lari Makin Fleksibel, Virtual pun Bisa

Mohammad Resha Pratama - Sport
Rabu, 25 Sep 2024 22:45 WIB
Sejumlah pelari beradu kecepatan pada final nomor lari 5.000 meter putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Centre, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (12/9/2024). Pelari Jawa Barat Rikki Marthin L Simbo berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 14 menit 35,66 detik, medali perak diraih pelari Sumatera Utara Daniel Simanjuntak dengan catatan waktu 14 Menit 42,15 detik, sedangan medali perunggu diraih pelari Bangka Belitung Robi Syianturi dengan catatan waktu 15 menit 02,02 detik. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Ilustrasi lomba lari (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta -

Lomba lari menjadi agenda rutin belakangan ini menyusul olahraga tersebut menjadi tren. Tapi, bagaimana bagi mereka yang tak punya waktu atau malas berada di keramaian?

Olahraga lari menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir Peminatnya pun meluas sampai ke kalangan masyarakat urban. Bukan sekadar olahraga untuk menjaga kebugaran, lari sudah menjadi gaya hidup sehat.

Berbagai lomba lari digelar di banyak kota besar pun diikuti ribuan peserta. Kendati demikian, jadwal yang padat dan tingginya biaya mengikuti lomba lari konvensional kerap menjadi kendala bagi setiap orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal lewat lomba lari, orang-orang bisa mengukur sejauh mana kemahiran mereka di olahraga ini. Hal ini melatarbelakangi hadirnya 99 Virtual Race untuk pelari yang ingin mengikuti perhelatan lari dengan lebih fleksibel, tanpa mengurangi esensi dan substansi olahraga lari.

Chief Executive Officer (CEO) 99 Virtual Race Stevie Go menyebut aplikasi ini memungkinkan siapa saja untuk berpartisipasi dalam lomba lari, di mana saja dan kapan saja.

ADVERTISEMENT

"Mereka bisa berlari kapan saja dan di mana saja, sambil tetap berkesempatan mendapatkan medali dan hadiah menarik," ujar Stevie Go dalam rilis kepada detikSport.

Sejak hadir pada 2017, aplikasi yang tersedia di Play Store dan App Store ini sudah diunduh lebih dari 181.000 kali di 25 negara dengan akumulasi jarak lari lebih dari 10,8 juta kilometer. Selain itu, aplikasi ini juga sudah menyelenggarakan 233 perhelatan lari dengan 172 di antaranya kolaborasi perhelatan lari

Total donasi yang berhasil dikumpulkan dalam perhelatan lari lewat aplikasi 99 Virtual Race mencapai lebih dari Rp 1,4 miliar.

Aplikasi 99 Virtual Race memberikan fleksibilitas kepada para pelari untuk memilih lokasi lari sendiri dan mengirimkan data lari mereka melalui integrasi dengan platform populer seperti Garmin Connect, Strava, dan Fitbit.

Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), aplikasi ini juga memastikan keamanan dan keabsahan data lari yang dikirimkan.

"Kami memanfaatkan AI untuk meminimalkan penipuan data selama perlombaan, sehingga semua peserta mendapatkan pengalaman yang adil dan transparan," lanjut Stevie.

99 Virtual RaceCEO 99 Virtual Race Stevie Go (Foto: Istimewa)

"Pengguna juga bisa memesan medali dan jersey berkualitas tinggi secara kustom sesuai selera," tuturnya.

Sementara itu, Chief Creative Officer (COO) 99 Virtual Race David Aryadi mengungkapkan selain tema-tema lomba lari yang berkonsep dan variatif, daya tarik lari virtual garapannya adalah desain medalinya yang unik dan berkualitas.

99 Virtual Race memberikan medali unik yang berbeda dari perhelatan lari pada umumnya. Biasanya, medali lomba lari memiliki desain yang monoton, misal bentuk logo.

Namun, aplikasi ini menyediakan medali yang menggambarkan esensi setiap perhelatan. Misal, dua medali menjadi satu dengan konsep medali retro run.

"Add-on jersey 99 Virtual Race juga keren dan nyaman dipakai," kata David.

Keunggulan lain dari aplikasi ini, yakni, tersedianya berbagai fitur penunjang, seperti kategori klasemen berdasarkan gender, grup, serta berbagai jenis tantangan yang disesuaikan dengan tingkat kebugaran peserta.




(mrp/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads