Indonesia menunjukkan komitmen yang semakin kuat dalam mendukung penyandang disabilitas, terutama di bidang olahraga. Perubahan ini terlihat dari peningkatan akses dan kesempatan yang setara bagi para atlet disabilitas untuk menunjukkan kemampuan mereka, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pencapaian atlet disabilitas di ajang internasional terus meningkat. Seperti di Paralimpiade Paris 2024 lalu, Indonesia berhasil meraih 14 medali terdiri 1 emas, 8 perak, dan 5 perunggu. Jumlah tersebut melebihi target pemerintah yakni 1 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Indonesia juga meraup total 401 medali di ASEAN Para Games 2023 lalu yang terdiri 159 emas, 148 perak, dan 94 perunggu. Hal ini menjadikan kontingen Indonesia sebagai juara umum ASEAN Para Games 2023 tiga kali secara terturut-turut.
Melihat banyaknya potensi dan prestasi para atlet disabilitas saat ini, kegiatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) yang diselenggarakan di Solo pada 6-13 Oktober 2024 saat ini menjadi salah satu wadah penting bagi atlet disabilitas Indonesia untuk berkompetisi dan meraih prestasi.
Peparnas berkembang pesat dan tidak hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga sebagai ajang mendapatkan pengakuan atas hak-hak disabilitas.
Dalam sambutannya pada acara pembukaan Peparnas XVII di Stadion Manahan Solo, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ia merasa bangga akan prestasi yang diperoleh para atlet disabilitas. Sebab sukses mempertahankan gelar juara di Asean Paragames 2017.
"Buat saya, Pekan Paralimpiade ini spesial. Tadi siang saya terbang dari IKN ke Solo, khusus untuk membuka Peparnas XVII ini. Khusus untuk bertemu para atlet dan official peserta Peparnas. Dan saya senang bertemu bapak, ibu, saudara-saudara semua malam ini," ungkap Jokowi saat membuka Peparnas di Solo.
"Olah sebab itu, mari kita sukseskan Pekan Paralimpiade Nasional ini, yang tidak hanya sebagai ajang untuk melahirkan atlet-atlet potensial dan para pencetak rekor-rekor baru. Tapi juga sebagai panggung kesetaraan bagi para atlet penyandang disabilitas untuk menampilkan kemampuan terbaiknya," ujar Jokowi.
Dukungan pun diberikan pemerintah demi menunjang prestasi atlet. Pembangunan infrastruktur olahraga yang ramah disabilitas menjadi faktor utama dari kesuksesan para atlet. Seperti pusat pelatihan berfasilitas lengkap yang dilengkapi dengan sport science sebagai pusat latihan para atlet disabilitas.
Presiden Jokowi sudah membangun training center seluas 10 hektare di Karanganyar seluas 10 hekater. Pusat latihan ini terdiri dari gedung olahraga, bangunan asrama, dan lapangan atletik.
Di GOR-nya dilengkapi dengan kolam renang utama, kolam recovery, boccia, menembak, tenis meja, badminton, dan ruang multifungsi.Sementara asrama terdiri dari dua tower berlantai lima dengan kapasitas 188 kamar.
National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengatakan Jokowi tetap mengawal perkembangan atlet disabilitas usai pensiun sebagai kepala negara.
"Jadi kesetaraan kami dengan nondifabel sudah diciptakan oleh Pak Jokowi. Sejak jadi presiden beliau yang mensejahterakan kami," kata Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun dikutip dari Antara.
"Saya tanya ke beliau, kalau pak presiden sudah tidak menjabat siapa yang akan mengawal NPC. Dia jawab 'akan saya kawal terus'," katanya.
Simak Video "Pendekatan Humanis Kepada Atlet Disabilitas Ala Reda Manthovani"
(prf/ega)