Taekwondo Indonesia sudah lama tidak berprestasi di Olimpiade. Maka, PB Taekwondo Indonesia akan menyusun langkah kongkret agar taekwondo bisa bersinar lagi.
Indonesia kali terakhir meraih medali Olimpiade di cabor taekwondo adalah atas nama Dirc Richard Talumewo di Barcelona 1992. Setelah itu, taekwondo Indonesia tenggelam di ajang itu.
Itulah mengapa PBTI di bawah pimpinan Letjen TNI Richard Tampubolon ingin mengambil langkah strategis dan konkret dalam mewujudkan visi "Taekwondo Indonesia Road to Olympic" serta memperkuat posisi Indonesia di kancah taekwondo global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi PBTI sukses menyelenggarakan dua even internasional bergengsi tahun lalu, yakni 6th KASAD Asian Taekwondo Championships G2, pertama kali digelar di Indonesia, dan International Referee Meeting yang diakui World Taekwondo.
Dua acara itu menegaskan kredibilitas Indonesia sebagai tuan rumah kompetisi bertaraf global serta pilar penting dalam ekosistem taekwondo dunia. Meski demikian, Richard menegaskan bahwa pencapaian ini harus diikuti dengan evaluasi menyeluruh.
Sebab, Richard punya mimpi untuk membawa taekwondo Indonesia berprestasi lagi di tingkat dunia, khususnya Olimpiade dengan yang terdekat adalah Los Angeles 2028.
"Kita masih menghadapi tantangan, seperti konsistensi prestasi atlet di tingkat internasional dan optimalisasi pelatnas. Rakernas 2025 adalah momentum untuk memperkuat kolaborasi dan menyusun strategi terukur," ujar Richard dalam acara pembukaan Rakernas 2025, Senin (17/2/2025).
Rakernas yang berlangsung dua hari, 17-18 Februari itu, menetapkan tiga fokus utama, yakni peningkatan kualitas atlet melalui program pelatnas berbasis data dan sains, pengembangan wasit dan pelatih dengan sertifikasi berstandar internasional, dan terakhir ekspansi jejaring global dengan mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah event World Taekwondo.
"Kami berkomitmen menjadikan taekwondo Indonesia lebih inklusif, berprestasi, dan dihormati di dunia. Ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga sekolah kehidupan yang mengajarkan integritas dan pantang menyerah," tambah Richard dalam rilis kepada detikSport.
Rakernas 2025 dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus provinsi, pelatih, atlet, wasit, dan mitra strategis. Acara ini menjadi wadah diskusi produktif untuk merancang kebijakan terbaik, termasuk penguatan infrastruktur daerah dan sinergi antarwilayah.
"Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Taekwondo Indonesia!"
(mrp/ran)