Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menjamin seluruh atlet tenis meja Indonesia dapat mengikuti semua kegiatan single maupun multievent internasional tanpa diskriminasi.
Seperti diketahui, International Table Tennis Federation (ITTF) telah menyelenggarakan Annual General Meeting (AGM) 2025 di Doha, Qatar pada 27 Mei 2025. Pada AGM tersebut, ITTF membuat beberapa keputusan yang salah satunya memberikan pengakuan terhadap Indonesia Pingpong League (IPL) sebagai asosiasi anggota di Indonesia dan telah dipublikasikan pada situs resmi ITTF.
Sebagai informasi tambahan, keputusan AGM telah mendapat persetujuan dari 2/3 NTTF (National Table Tennis Federation) yang hadir dan sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam Statuta ITTF. Keputusan tersebut juga didasari kesepahaman antara ITTF dan Asian Table Tennis Union (ATTU), di mana keduanya mendukung pandangan Komite Olimpiade Indonesia bahwa olahraga tenis meja di Indonesia memerlukan awal yang baru.
Di momen bersamaan, ITTF juga menyatakan bahwa PP PTMSI (Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia) dikeluarkan dari keanggotaannya. Selain itu, ITTF secara spesifik meminta kepada KOI untuk membentuk Komite Transisi yang bersifat sementara hingga terlaksananya pemilihan pimpinan pengurus IPL yang akan diselenggarakan sesuai dengan konstitusi organisasi.
"Pasca tindak lanjut yang kami lakukan dengan ITTF terkait keluarnya PTMSI, kami dipercaya untuk membantu pembentukan badan baru yang akan menaungi tenis meja di Indonesia," kata Ketum KOI Raja Sapta Oktohari, dalam keterangan tertulis pada Selasa (8/7/2025).
"Dalam prosesnya, dibentuk tim transisi yang diketuai Anindya Bakrie (Ketua Umum Akuatik Indonesia), Wakilnya Ita Yuliati (Ketua Umum Federasi Gymnastic Indonesia), dari KOI ada Harry Warganegara dan Sekjen Wijaya Noeradi yang sejak awal berkomunikasi dengan ITTF, serta Ferry Kono dari Inaspro," tambahnya.
Okto menegaskan, dalam setiap pengambilan keputusan KOI tetap melakukan koordinasi dengan International Federation (IF) dan disepakati bersama oleh anggota melalui keputusan Rapat Anggota, sehingga semua mekanisme yang dijalankan sudah sesuai prosedur yang ada di dalam AD/ART IF maupun KOI.
"Bayangkan, kata ITTF masalah tenis meja di Indonesia sudah 20 tahun tidak beres-beres. Kami sampaikan, akan menyelesaikan dengan cara terbaik. Alhamdulillah berkat kerja sama stakeholder olahraga Indonesia, termasuk Kemenpora kita akan memiliki badan baru dari cabang olahraga tenis meja," ucapnya.
"Tidak ada yang bisa mengancam atlet dengan mengatakan mereka tidak boleh bertanding dalam situasi ini. Semua atlet, pelatih, wasit dijamin bisa mengikuti semua kegiatan single event maupun multievent walaupun ada konflik. Sebab domainnya ada di kami dan KOI menjamin, selama sesuai persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan oleh IF," dia mempertegas.
Simak Video "Harapan Para Atlet Indonesia Peraih Medali Olimpiade Paris 2024"
(mcy/rin)