Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) membuka peluang olahraga pacu jalur bisa dilombakan di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas).
Olahraga pacu jalur menjadi sorotan publik, baik dalam dan luar negeri karena sosok penari cilik pacu jalur Kuantan Singingi, Riau bernama Rayyan Arkan Dikha. Ia kini dijuluki Aura Farming.
Mengutip detikNews, yang mengambil dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Kuansing, pacu jalur adalah pesta rakyat kebanggaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi. Sejarah pacu jalur berawal abad ke-17.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalur (perahu) merupakan alat transportasi utama warga desa di Rantau Kuantan, yakni daerah di sepanjang Sungai Kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti di hilir.
Sehubungan dengan olahraga masyarakat tersebut, KORMI menyambut positif viralnya olahraga pacu jalur, apalagi momennya juga pas karena akan diselenggarakan Fornas 2025 berlangsung di Nusa Tenggara Barat, mulai 26 Juli hingga 1 Agustus.
Ajang dua tahunan tersebut diikuti 12 ribu pegiat olahraga masyarakat dari 37 provinsi. Ibnu menjelaskan saat ini KORMI membawahi 105 olahraga.
"Ini memang momen pas banget ya ada Fornas tiba-tiba ada pacu jalur viral. Ini masuk ke dalam ke olahraga tradisional kreasi budaya sebenarnya, maka bukan tak mungkin Fornas selanjutnya bisa jadi pacu jalur dipertandingkan. Karena untuk Fornas kali ini pacu jalur belum (masuk)," kata Wakil Ketua Umum KORMI Ibnu Riza Pradipto saat ditemui di kawasan Sudirman, Kamis (10/7/2025).
"Jadi kita tak pernah menutup kemungkinan, bahwa banyak olahraga tradisional yang akan masuk. Banyak olahraga tradisional yang masing-masing provinsi punya," ujarnya.
Ibnu yang juga Ketua Pelaksana Fornas 2025 ini mengatakan, bakal lebih dulu memaksimalkan penyelenggaraan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) yang diadakan pertengahan Juli ini.
"Saya sebagai ketua penyelenggara di Fornas kali ini ada tiga KPI (Key Performance Indicator). Pertama awareness, untuk masyarakat tahu apa ini olahraga masyarakat?" tuturnya.
"Kedua attendance, bagaimana mereka bisa datang ke sini untuk menyaksikan langsung olahraga yang dipertandingkan apa saja sih olahraga masyarakat. Karena sampai detik ini Fornas mungkin banyak yang belum tahu. Kalau PON dan Olimpiade pasti tahu, tapi Fornas ini banyak yang belum tahu."
"Nah momen ini akan saya gunakan untuk bagaimana awareness teman-teman pegiat olahraga biar tahu inilah olahraga masyarakat," ujar Ibnu.
"Yang ketiga adalah economic impact, setiap pegiat olahraga yang datang itu punya perputaran uang di tuan rumah. Jadi hotel, ekonomi kreatif, UMKM dan lain-lain itu yang kita maksimalkan untuk KPI," katanya.
(mcy/bay)