Indonesia bisa menurunkan sebanyak mungkin atlet-atlet terbaiknya dalam Kejuaraan Atletik Asia Tenggara U-18 dan U-20, walaupun tetap ada syaratnya.
Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah untuk Kejuaraan Atletik Asia Tenggara kelompok usia di bawah 18 tahun dan 20 tahun. Stadion Madya, Medan, Sumatra Utara, menjadi lokasi perhelatan single event tersebut.
Kejuaraan ini mulai digeber 15-18 November 2025. Sebagai tuan rumah, Indonesia ternyata diperbolehkan untuk mengirimkan atlet sebanyak-banyaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak-banyaknya dalam arti kita boleh mengikuti semua nomor tapi tetap setiap nomor maksimal satu negara hanya boleh dua," kata Sekretaris Umum PB PASI Tigor Tanjung, kepada detikSport, Rabu (30/7/2025).
"Jadi kalau kita mampu mengisi semua nomor, dalam arti apakah memang di semua nomor itu bisa kita isi dari sisi prestasi dan pembiayaan, ya kita ikut," lanjutnya.
Menurut Tigor, bidang Pembinaan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) saat ini masih mengolah jumlah atlet yang akan mereka ikut sertakan. Untuk menjaring nama-nama tersebut, salah satunya akan merujuk pada hasil dalam Kejuaraan Nasional U-18 dan U-20 di Stadion Sriwedari, Surakarta, pada 29 Agustus hingga 4 September mendatang.
"Jadi harapannya kami bisa lebih menyeleksi atlet mana yang layak diajukan sebagai tim (untuk Kejuaraan Atletik Asia Tenggara)," ujarnya.
Di Kejuaraan Atletik Asia Tenggara edisi ke-17 tersebut, total akan ada 39 nomor pertandingan untuk kelas U-18 dan 32 nomor untuk kelas U-20. Tigor berharap ajang ini dapat dimanfaatkan federasi dan pelatih dalam mengevaluasi program pelatihan selama ini. Selain soal prestasi.
"Ya, selalu kami melihat kompetisi itu penting karena kompetisi itu kan tempat kita mengevaluasi sejauh mana pencapaian atlet kita, dan sejauh mana program kita sudah baik apa belum, ada yang perlu diperbaiki atau tidak. Apalagi ini U-18, ditambah lagi U-20 kan sangat penting untuk program regenerasi atlet kita," katanya menyoal target.
(mcy/krs)