Pengurus Besar Federasi Akuatik Indonesia resmi mengumumkan kepengurusan empat tahun ke depan. Sejumlah legenda dilibatkan di era kepemimpinan Anindya Bakrie.
Legenda akuatik yang bergabung dalam kepengurusan Federasi Akuatik Indonesia antara lain para Olimpian seperti Richard Sam Bera, Felix C. Sutanto, M. Akbar Nasution, Shenny Ratna Amelia, Albert C. Sutanto, Eka Purnama Indah, Donny B. Utomo hingga Wirman Sugriat.
Ada pula legenda Akuatik Indonesia yang pernah membela Merah Putih pada level Asian Games dan Sea Games. Beberapa di antaranya Daniel A. Budiman, Tjatur Sugiarto, Dwi Widjajanto, Sabeni Sudiono, Selowati Hadi Soejono, Anita Sapardjiman, Elfira Rosa Nasution, hingga Wisnu Wardhana.
"Bergabungnya para tokoh atau legenda akuatik ini tentu sebuah kekuatan. Karena mereka memiliki ilmu dan pengalaman yang sangat berguna dalam memajukan olaharagaakuatik di Indonesia," kata Ketua Umum PB AI Anindya Bakrie dalam keterangannya kepada wartawan, di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Senin (4/8/2025).
Ini adalah periode ketiga Anindya Bakrie yang dipercaya untuk menakhodai induk organisasi olahraga akuatik di Indonesia, usai terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Nasional AI di pertengahan Maret lalu.
Selain para legenda olahraga akuatik, dalam kepengurusan PB AI kali ini juga bergabung para tokoh nasional seperti Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Presiden Direktur Bank BCA Hendra Lembong, CEO Mayapada Group Jonathan Tahir, Pimpinan Emtek Adi Sariaatmadja, dan lain sebagainya.
Anindya Bakrie mengungkapkan di periode ketiga ini pihaknya ingin membawa olaharaga akuatik semakin baik, serta banyak mencetak prestasi di tingkat dunia.
"Kami harus bisa lebih baik dari periode sebelumnya. Prestasi juga harus lebih banyak dari periode sebelumnya, apalagi akuatik ini adalah lumbung medali," katanya.
Anindya mengatakan kepengurusan PB AI masih membawa visi olahraga akuatik menuju panggung dunia, dan menjadikan akuatik sebagai bagian dari gaya hidup sehat, serta mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh insan Akuatik Indonesia.
"Kami akan menjalankan misi melahirkan atlet-atlet tangguh yang mampu bersaing di ajang internasional, dengan sistem pembinaan yang terpadu dan berkesinambungan. Memasyarakatkan olahraga akuatik sebagai bagian dari gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Untuk mencetak atlet yang berkualitas, Anindya mengatakan pihaknya akan membangun sentra-sentra pembinaan di daerah-daerah, melalui sistem kepelatihan terpadu dan terarah, kompetisi yang berkesinambungan, dengan klub sebagai ujung tombak pembinaan.
"Alhamdulillah program pembibitan dan regenerasi atlet sejauh ini berjalan dengan baik. Saat ini 70 persen atlet Pelatnas merupakan perenang muda dengan rata-rata usia 16 tahun, bahkan mengalahkan para seniornya. Demikian juga di cabor akuatik lainnya," ungkapnya.
Selain itu Federasi Akuatik Indonesia juga akan memfasilitasi pendidikan formal yang berkelanjutan bagi atlet, serta memperkuat program beasiswa bagi atlet dan pelatih. Juga menggunakan sport science dan teknologi termasuk artificial intelligence (AI).
Dari dukungan tersebut, Anindya berharap dapat membawa sebanyak mungkin atlet akuatik Indonesia lolos limit A Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat. PB AI juga ingin para atletnya memburu prestasi pada sederet ajang internasional yang sudah menanti di depan mata. Seperti Asian Youth Games 2025 di Bahrain, SEA Games 2025 Thailand, dan Asian Games 2026 Nagoya hinggal SEA Games 2027 di Malaysia.
Simak Video "Video: Kata Anindya Bakrie soal Oknum Kadin Minta Jatah Proyek Rp 5 T Tanpa Lelang"
(mcy/raw)