Sejarah! Turnamen Berkuda Aragon Merdeka Masters Digelar Malam Hari

Sejarah! Turnamen Berkuda Aragon Merdeka Masters Digelar Malam Hari

Mohammad Resha Pratama - Sport
Rabu, 13 Agu 2025 01:15 WIB
Turnamen Berkuda Aragon Merdeka Masters 2025
Turnamen Berkuda Aragon Merdeka Masters 2025 ditutup tengah malam (Foto: dok.Aragon Merdeka Master)
Bekasi -

Turnamen berkuda Aragon Merdeka Masters 2025 baru saja selesai digelar. Ada sejarah tercipta di ajang tersebut, apa?.

Digelar sejak Rabu (6/8) pekan lalu, turnamen itu resmi ditutup Senin (11/8) pukul 03.00 dini hari WIB di The Hub Indonesia, Bekasi, Jawa Barat. Ini jadi kali pertama equestrian Indonesia kalinya digelar malam hari.

M. Chaidir Saddak sebagai Honorary President of Event pun menyatakan rasa bangganya lantaran turnamen ini mencatatkan jumlah peserta terbanyak, mencapai 1.751 entry dan 380 kuda yang masuk silih berganti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal penuhnya kandang kuda pada turnamen ini, Eddy Saddak yang juga Ketua Harian PP Pordasi, menyebut semua berjalan aman.

"Kita siasati dengan menggelar dua hari pertama untuk nomor dressage dan setelah itu baru jumping. Kuda-kuda juga masuk bergantian sehingga semua bisa terlaksana dengan baik. Yang pasti kami bangga bisa ikut menyemarakkan hari Kemerdekaan RI yang ke-80 dengan turnamen berkuda seru ini," jelas Chaidir dalam rilis kepada detikSport.

ADVERTISEMENT

Aragon Merdeka Masters 2025 mempertandingkan nomor dressage yang diikuti total 142 peserta di hari pertama dan kedua.

Piala Presiden di nomor dressage direbut rider asal Jawa Timur dari Akara Stable, Nareswari Shifa Kayana (Shifa). Shifa yang kini menginjak usia 17 ini mengaku gembira bisa pulang ke Surabaya dengan Piala Presiden dan itu jadi modalnya untuk tampil di Kejurnas bulan depan di Jakarta.

Digelar sejak pukul 09.00 pagi WIB, hari terakhir turnamen ini terbilang padat lantaran di nomor jumping, setiap kelasnya hadir dengan peserta antara 20-30 atlet. Lomba digelar hingga malam hari, sebelum pukul 03.00 dini hari WIB.

Hadiah Mobil Direbut Teuku Rifat Renandra Harsya

Hadiah satu unit mobil Honda Brio yang disiapkan panitia membuat persaingan 45 peserta di kelas jumping 100 cm open menjadi lebih ketat.

Di kelas ini ada sejumlah atlet berkuda andal dari masing-masing daerah. Ada Muhammad 'Aan' Akbar Kurniawan yang tampil dengan kuda Ni Hao dari Hoya Stable, ada juga Muhammad Kadafi dari Equinara Horse Sport dengan kuda Madarena WD, lalu Nabila Putri Sharifa Sadat dari HSA Equestrian yang menunggang Kandorra Everdale dan masih banyak lagi.

Kelas tersebut akhirnya dimenangi rider andalan Equinara Horse Sport, Teuku Rifat Renandra Harsya. yang menunggangi kuda Tres Chique. Dengan kemenangan itu, Teuku Rifat berhak atas hadiah satu unit mobil Honda Brio on the road.

Menpora Dito Ariotedjo yang baru pertama kalinya menghadiri lomba berkuda yang digelar malam hari senang melihat perkembangan olahraga berkuda Indonesia.

"Saya lihat The Hub Indonesia ini punya fasilitas equestrian yang sangat baik, event Presiden Cup ini juga ternyata antusiasmenya sangat tinggi karena lihat peserta sampai 1.750 entry. Ini luar biasa. Belum lagi digelar di malam hari. Ini baik ya karena lebih sejuk buat atlet dan juga buat penonton kan sangat asyik. Saya sendiri baru merasakan sensasi menyaksikan pertandingan berkuda di malam hari, ini keren," puji Dito.

Aryo Djojohadikusumo sebagai Ketua PP Pordasi hadir sebagai perwakilan dari Presiden RI Prabowo Subianto. Saat menyerahkan Piala Presiden kepada para pemenang, dia menyatakan rasa bangganya karena Pordasi sukses menyelenggarakan turnamen ini.

"Ini bagian dari upaya Pordasi mengembangkan olahraga berkuda sebagai sportainment, acara hiburan yang bisa dihadiri oleh semua kalangan atau rakyat Indonesia baik tua-muda, boys-girls, semua bisa ikut nonton," jelas Aryo.

Aryo berharap Menpora Dito bisa ikut mendukung cabang berkuda tampil di SEA Games, Asian Games, bahkan di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang.

"Asia yang baru juara Olimpiade itu hanya Jepang di Paris tahun lalu, nah semoga saja dengan berkembangnya olahraga berkuda, harapan kita Indonesia juga bisa berbicara di Olimpiade seperti Jepang," tutur Aryo yang juga berterima kasih kepada Rachel Marjam dan Edwin Aprihandono yang sudah menyiapkan tempat untuk event bersejarah ini.

(mrp/adp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads