Tuntas sudah penantian panjang Sean Gelael dan United Autsports 95. Di Austin, mereka akhirnya bisa merebut kemenangan pertama di FIA WEC 2025.
Sean bersama Darren Leung dan Marino Sato turun di kelas LMGT3 Lone Star Le Mans yang berlangsung di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Senin (8/9/2025) dini hari WIB.
Sebagai pebalap Bronze, Leung jadi yang pertama bertugas. Balapan tidak berlangsung mulus sejak awal karena hujan deras yang mengguyur sehingga harus dipandu Safety Car.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan yang tak berhenti membuat SC berada di trek selama hampir satu jam sebelum akhirnya Race Director WEC, Eduardo Freitas memutuskan untuk menghentikan sementara (red flag).
Darren yang start dari P3 malah ada di P1 saat red flag. Itu disebabkan dua pebalap di atasnya memilih untuk masuk pit selama SC ada di trek. Memanfaatkan bahan bakar yang bisa dihemat, Darren pun sekaligus menghabiskan jatah menyetirnya setelah balapan dilanjutkan.
Taktik itu menolong Sean dan Marino. Sean berhasil mempertahankan posisi lomba di tiga besar, kecuali pada momen di mana ada pebalap yang memiliki strategi berbeda ada di depannya.
Yang paling menegangkan tentu saja ketika Marino menyetir. SC yang keluar berkali-kali karena beragam insiden di lintasan basah membuat posisi Sato juga tak nyaman. Kadang menjauh, tapi juga bisa mendekat lagi dengan pebalap di depan dan di belakangnya.
Akhirnya, sebuah perjudian diambil oleh Sato ketika dia meminta untuk menggunakan ban kering, walau trek masih basah menuju kering.
"Saya meminta ke tim dan berdiskusi lama di radio. Bahkan rasanya lebih terasa lama ngomong di radio ketimbang mengemudi. Pakai ban kering akan pelan di awal, namun nantinya akan cepat menjelang finis," ujar Sato.
Keputusan itu membuat Sato sempat turun hingga ke P6 di awal pemakaian ban kering. Namun setelah itu dia bahkan menyusul beberapa pebalap sekaligus untuk langsung berada di posisi kedua dan dipertahankan hinga enam jam balapan berakhir.
Tim AF Corse 54 yang dikemudikan David Rigon sejatinya jadi pemenang. Tapi, dia terkena penalti lima detik karena pelanggaran di Tikungan 11 tujuh sebelum finis. Insiden itu melibatkan mobil Ford milik tim Proton Competition 77, yang juga terkena hukuman.
Dan karena selisih antara Rigon dan Sato awalnya hanya 2,3 detik, dengan tambahan penalti itu membuat Sato berbalik unggul dan dianggap jadi pemenang. Rigon dan AF Corse 54 bahkan finis di P3, disalip Team WRT 46.
Alhasil, United Autosports 95 berhasil meraih kemenangan perdananya di WEC musim ini, setelah pencapaian terbaiknya hanya finis ketujuh di Qatar. Bagi Sean, ini kemenangan kelimanya selama tampil di WEC 2025, tiga di kelas LMP2 (Belgia, Jepang, dan Bahrain), dan dua di kelas LMGT3 (Imola dan Austin).
![]() |
"Alhamdulillah akhirnya kami mendapatkan podium pertama musim ini dan podium utama. Terima kasih untuk rekan saya yang sudah berjuang keras dan tim yang mempersiapkan mobil dengan sangat baik," kata Sean dalam rilis kepada detikSport.
"Semua punya peran besar untuk kemenangan ini. Darren di awal sangat bagus, dia memastikan mobil aman di P1. Marino melakukan apa pun yang dia bisa di tengah kondisi sulit dan membawa mobil hingga finis. Ini adalah bukti dari hasil kerja kami selama ini, seberapa berat pun pekerjaan itu," sambungnya.
Putaran tujuh FIA WEC digelar di Fuji, Jepang, kandang Marino Sato, pada 27 September.
"Saya sepertinya tak banyak bertarung, hanya menjaga mobil tetap di posisi bagus saat SC. Tapi strategi tiap tim berbeda dan harus diakui kami memiliki yang tepat. Terima kasih untuk tim, juga Sean dan Marino. Ini kemenangan kita semua," ujar Darren.
(mrp/mrp)