Menpora Erick Thohir secara resmi menerima jabatan dari Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Kamis (18/9/2025). Menteri berusia 55 tahun itu pun memberi sambutannya untuk kali pertama.
Dalam acara seremoni serah terima jabatan tersebut dihadiri oleh beberapa eks Menpora. Selain Dito juga ada Roy Suryo dan Andi Mallarangeng. Selain itu ada sejumlah tokoh olahraga lain seperti Hayono Isman serta perwakilan Komisi X DPR RI Hetifa Sjaifudian. Serta sejumlah perwakilan induk-induk cabang olahraga.
Dalam sambutannya, Erick Thohir mengaku bersyukur dalam acara tersebut bisa disaksikan oleh dua figure menteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia adalah bangsa yang besar, Indonesia adalah bangsa yang punya kekuatan kalau bersatu. Alhamdullilah kita lihat hari ini, bagaimana tidak banyak negara, ketika Sertijab (Serah Terima Jabatan) dihadiri oleh dua figure menteri. Coba kita lihat. Itu lah culture yang kita bangun," ucap Erick mengawali.
"Hari ini bayangkan para senior datang dan saya yakin para senior sudah punya visi misi blue print sebelumnya, kenapa setiap pengganti harus menggantinya. Padahal ini kalau konsolidasi ini sebuah keindahan sebetulnya."
"Jadi para senior saya janji dan tentu khususnya Pak Dito, apapun yang bapak-bapak sudah lakukan, kita akan rapikan, akan review, dan jalankan bersama-sama, tak ada perbedaan di antara kita," ujarnya.
![]() |
Meskipun begitu, Erick Thohir menyatakan, juga bakal melakukan terobosan evaluasi untuk perbaikan ke depannya.
"Tidak mungkin kalau kita punya mimpi sebesar ini tapi kita tidak dilandasi persatuan kita sendiri. Kita bisa lihat banyak bangsa besar baik di pemuda dan olahraga ketika mau maju, mereka harus berkaca dulu atas dirinya. Bukan bicara kita yang hebat. Kita bicara prestasi olahraga Jepang, penduduknya makin tua, kok olahraganya naik terus," tuturnya.
"Kita bicara kepemudaan di banyak negara, banyak leadership yang lahir atas perubahan-perubahan terjadi. Kalau di kita, Menporanya saja tua lagi hari ini. Artinya apa? Ada yang harus kita setting bersama-sama."
Dalam kesempatan tersebut, eks Menteri BUMN itu juga mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan dirinya bahwa bekerja di Kemenpora sangat lah berat. Untuk itu, Presiden juga menitipkan sejumlah pekerjaan rumah yang harus dikerjakannya.
"Menteri Pemuda dan Olahraga penting meningkatkan kapabilitas kepemudaan kita. Kita harus ciptakan mimpi pemuda pemudi yang berani bermimpi. Pemuda pemudi yang berani berprestasi, pemuda pemudi yang cinta tanah air kita," kata Erick Thohir.
"Bapak Presiden juga meminta saya untuk mensinergikan program-program kita dengan Dikti, Kemensos, artinya apa? Keterbatasan dana kita harus kita sinergikan dengan banyak kementerian. Efisiensi efektivitas harus dilaksanakan karena kita satu, kita satu negara."
Baca juga: Balasan Erick Thohir ke Presiden FIFA |
Begitu pun menyangkut olahraga. Erick menegaskan bahwa olahraga merupakan duta bangsa. Artinya, Indonesia harus bisa mencerminkan kedigdayaan sebagai bangsa.
"Bukan hanya ikut serta saja, marwah diri bangsa kita, kalah menang biasa tapi bener gak kita kasih 110 persen di setiap pertandingan itu. Olahraga juga alat pemersatu bangsa, bukan pemecah, ini kita harus konsolidasi nasional," ujarnya.
"Saya berharap nanti, para tokoh pemuda, pimpinan pemuda, rembuk, kita diskusi, mau di mana bangsa kita ke depannya. Di masa kalian-kalian yang memimpin bukan kita-kita lagi. Organisasi kepemudaan harus menjadi tolok ukur kepemudaan kita.
"Saya ingin juga urun rembuk dengan seluruh pemimpina olahraga yang ada di Indonesia. Baik cabor, KONI, KOI, ayo rembuk. Kita satu. Kita bikin road map sama-sama, bukan road map kita sendiri-sendiri," Erick mengajak.
"Dengan segala kerendahan hati saya di sini hadir bukan untuk memimpin tapi mengayomi. Kita kerja sama saya harapkan semua yang sudah ditinggalkan pak dito di kementerian ini semua kita jalankan sebaik-baiknya."
Sebelum mengakhiri sambutan, Erick juga menegaskan dirinya bakal banyak permintaan.
"Saya akan banyak permintaan, seperti Pak Dito bilang, saya orang egaliter tapi agak keras. Tapi percaya lah kekerasan saya itu karena saya cinta tim saya sukses kita di sini bukan karena suskes pribadi tapi karena sukses tim kita semua," ujarnya mengakhiri.
(mcy/aff)