Indonesia tengah dikejar waktu menyusul SEA Games 2025 yang akan dimulai dua bulan lagi. Anggaran yang tersedia saat ini baru Rp 10 miliar.
Hal itu diungkapkan Menpora Erick Thohir usai melakukan rapat bersama Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari beserta jajaran di Kantor KOI, FX Sudirman, pada Senin (22/9/2025).
"Alhamdullilah kami sudah berdiskusi hampir sejam lebih, banyak masukan dari KOI yang akan jadi bahan kami intropeksi kami di Kemenpora supaya olahraga kita ini punya keselarasan yang baik," kata Erick Thohir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menpora berusia 55 tahun itu menyampaikan, pembahasan Indonesia menuju SEA Games 2025 tak hanya perihal potensi penurunan medali emas dari sebelumnya 87 medali emas tapi juga ketersediaan anggaran yang minim. Padahal multievent terbesar se-Asia Tenggara itu bakal dihelat 9 Desember ini.
"Jadi kami sama-sama duduk dengan KOI, bersama tim review masing-masing terkait potensi emas tambahan," tuturnya.
"Kalau dulu 87 emas itu ranking 3, dikurang 41 emas bisa ranking 6. Apalagi dengan pendanaan baru Rp 10 miliar, berarti kita hanya bisa kirim 120 atlet," kata Erick.
"Ini yang saya kira harus duduk bersama Pak MenKeu (Purbaya Yudhi Sadewa) dan saya yakin Pak MenKeu punya kecintaan yang sama dengan olahraga nasional," tambahnya.
Tak hanya itu, Erick juga meminta keleluasaan agar jangan sampai prestasi Indonesia di SEA Games jadi menurun karena kendala-kendala tersebut.
"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden (Prabowo Subianto) bahwa olahraga ini duta bangsa, di mana kita harus kasih lihat kedigdayaan kita. Kita coba konsoslidasi," tegas eks Menteri BUMN tersebut.
Pada edisi terakhir SEA Games 2023 Kamboja, Indonesia berada di peringkat ketiga dari 11 negara Asia Tenggara. Kontingen Indonesia meraih 87 medali emas, 80 medali perak, dan 109 medali perunggu.
(mcy/krs)