Ketika Atlet Dunia Taklukkan Lautan Labuan Lajo

Ketika Atlet Dunia Taklukkan Lautan Labuan Lajo

Mohammad Resha Pratama - Sport
Selasa, 23 Sep 2025 23:10 WIB
Limbang Tacik Ta’a 2025
Limbang Tacik Ta'a 2025 baru saja digelar akhir pekan kemarin (Foto: dok.Ta'aktana a Luxury Collection Resort & Spa)
Jakarta -

Festival renang perairan terbuka kembali digelar di Labuan Bajo tahun ini. Limbang Tacik Ta'a jadi arena adu cepat para atlet dunia.

Berlokasi di Ta'aktana, a Luxury Collection Resort & Spa milik PT Fortuna Paradiso Optima (FPO), Sabtu (20/9), lomba ini menarik perhatian perenang dari berbagai penjuru dunia seperti Inggris, Belanda, Rusia, Jepang, dan Australia.

Mereka datang bukan hanya untuk berlomba, tetapi juga untuk menikmati rute renang yang indah sekaligus menantang, membentang dari pantai Wae Rana hingga Pulau Bidadari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Renaldus Iwan Sumarta selaku inisiator Limbang Tacik Ta'a dan Direktur Utama Fortuna Paradiso bangga sekali bisa menggelar event ini untuk kedua kalinya. Apalagi untuk tahun ini, panitia menghadirkan kelas baru yakni 10.000 meter.

"Kami sangat bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak serta antusiasme luar biasa dari para peserta. Bagi kami, Limbang Tacik Ta'a bukan sekadar ajang kompetisi-melainkan sebuah gerakan untuk merayakan laut sebagai ruang kehidupan, tempat kita kembali terhubung dengan alam dan menemukan kedamaian di Labuan Bajo," ujar Iwan dalam rilis kepada detikSport.

Di nomor utama di atas, Elisei Stepanov dari Rusia mencetak rekor waktu 2 jam 17 menit 21 detik, unggul tipis dari dua atlet muda berbakat Indonesia, Mohammad Akbar Putra Taufik dan Semenov Denis.

ADVERTISEMENT

Sementara di kategori wanita, Adinda Larasati Dewi Kirana, peraih medali terbanyak di PON Papua 2021, membuktikan kelasnya dengan catatan impresif 2 jam 35 menit 34 detik.

Kategori 5.000 meter menjadi ajang duel sengit antar pecinta renang perairan terbuka. Alexander Taraskin dan Bianca Marcon masing-masing mendominasi kelompok usia 30-39 pria dan wanita. Di sisi lain, Colin Wilbhy mencuri perhatian sebagai satu-satunya peserta kategori 60+, menyelesaikan lomba dengan waktu luar biasa, 1 jam 58 menit 41 detik.

Di kategori 2.000 meter, para atlet muda tampil memukau. Satria Chandra dan Fiorenza Elysia Ngera keluar sebagai juara junior usia 14-19 tahun, mencatatkan waktu tercepat di antara seluruh peserta kategori ini.

Pemenang nomor 10.000 meter, Elisei, menyampaikan kesan positif terhadap penyelenggaraan Limbang Tacik Ta'a tahun ini.

"Acara ini terselenggara dengan sangat baik. Saya berharap dapat terus diadakan setiap tahun. Tahun depan, saya pasti akan hadir kembali dan turut mempromosikannya ke teman-teman serta tim saya-terutama para pecinta triathlon dan renang air terbuka," ungkapnya.

Acara ditutup dengan kejutan Sunset Sprint Race yang tahun ini berlangsung di area Jetty Ta'aktana, disusul oleh penampilan tradisional Tari Caci dan prosesi winner ceremony yang digelar di Amphitheater Ta'aktana di pesisir pantai Wae Rana.

Race Director Omar Suryaatmadja menyampaikan bahwa penyelenggaraan event ini dapat terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak-termasuk Ta'aktana, Labuan Bajo sebagai sponsor utama serta pengamanan ketat dari Lanal, KSOP, KKP, Basarnas, dan Polairud.

Berkat kolaborasi yang solid, seluruh peserta berhasil menyelesaikan lomba dengan aman, dan keseluruhan acara berlangsung lancar.

Omar juga menambahkan bahwa Limbang Tacik Ta'a akan terus dikembangkan sebagai ajang tahunan yang mengangkat laut Labuan Bajo sebagai destinasi sport tourism unggulan.

"Kami ingin menjadikan laut sebagai panggung prestasi dan pengalaman tak terlupakan. Laut, budaya, dan semangat kompetisi berpadu dalam satu narasi: Dilaokku Kallumangku - My Ocean, My Life," papar Omar.




(mrp/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads