Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) telah mengukuhkan kepengurusan pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) periode 2025-2030. Ketua KONI, Marciano Norman, berharap IMI bisa membuat atletnya berprestasi.
Marciano Norman memimpin langsung pelantikan kepengurusan IMI dibawah kepemimpinan Moreno Soeprapto. Pelantikan berlangsung pada 30 November 2025.
Marciano berharap atlet bertalenta seperti Mario Aji, Veda Ega Pratama, dan Fadhillah Arbi Pratama dapat meraih prestasi maksimal di dunia. Dia juga berharap IMI melahirkan atlet-atlet masa depan dari kompetisi berjenjang, berkualitas, dan berkesinambungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin di bawah Bapak Moreno, IMI akan melakukan terobosan-terobosan yang memberikan peluang kepada atlet-atlet kita untuk membuat kita semua bangga karena prestasinya," kata Marciano.
Acara pelantikan ini dilaksanakan bersamaan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IMI dengan mengusung tema "Arah Baru IMI Menuju Prestasi Internasional."
Moreno Soeprapto menyampaikan bahwa visi utama kepengurusannya adalah membuat IMI menjadi organisasi otomotif yang menuju arah baru demi terwujudnya olahraga prestasi internasional.
"IMI harus menjadi organisasi otomotif yang bergerak menuju arah baru demi mewujudkan prestasi olahraga bertaraf internasional. Kami sangat mendukung program dari MotoGP untuk kejuaraan internasional dan kejuaraan-kejuaraan internasional lainnya yang diselenggarakan di Indonesia," kata Moreno
"Kami Ikatan Motor Indonesia juga fokus pada pembinaan, karena kami secara regulator dari pembinaan sejak dini mulai dari usia 6, 8 hingga 12 tahun lalu juga dari olahraga roda 2 dan roda 4," ujar dia menambahkan.
Fokus lain yang akan menjadi perhatian IMI adalah pengembangan ekosistem yang kondusif untuk melahirkan talenta-talenta pembalap muda. Ini merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan olahraga otomotif Indonesia.
Moreno Soeprapto, yang juga mantan atlet balap, menyadari pentingnya pembinaan sejak usia dini.
"Kami sedang menyusun program kerja untuk tahun depan. Saya rasa perlu banyak kesempatan, mereka (pembalap muda) dari mulai umur enam tahun (sudah berkompetisi), kami mulai membangun ekosistem yang baik dan bagus," ungkapnya.
(ran/raw)











































